Diskusi Menarik dalam Strategi Pembelajaran Sosiologi Antropologi

Saya kembali lagi nih..
Kali ini saya akan menceritakan satu lagi mata kuliah yang menurut saya menarik di UNP. Mata kuliah Strategi pembelajaran Sosiologi dan Antropologi. Di UNNES, mata kuliah ini sama dengan Strategi Belajar Mengajar, tetapi mata kuliah ini di UNNES merupakan kurikulum pada semester 6. Jadi kita belum mengetahui seperti apa mata kuliah ini.
Di UNP, mata kuliah Strategi Pembelajaran Sosiologi Antropologi diambil oleh semester 3. Jadi di mata kuliah ini saya dan Teman saya Dian, masuk kuliah bersama mahasiswa semester 3. Tidak mengapa bagi kami karena hal itu akan semakin memperluas jaringan persaudaraan. Mata kuliah yang diampu oleh Ibu Nurliza Wati ini juga berbentuk diskusi.
Minggu kemarin, dilakukan diskusi dengan 3 orang melakukan presentasi mengenai Pembelajaran SPBM yaitu strategi pembelajaran yang menggunakan pemecahan masalah sebagai model pembelajarannya. Dideskripsikan bahwa pada implementasi SPBM siswa dituntut untuk aktif berpikir, mencari, dan mengolah data. Dalam hal ini SPBM merupakan pemecahan masalah dengan proses berpikir ilmiah.
Adapun tahapan dalam SPBM yaitu,
1. Merumuskan masalah
2. Menganalis masalah
3. Merumuskan hipotesis atau dugaan sementara
4. Mengumpulkan data
5. Pemecahan hipotesis
6. Merumuskan rekomendasi rumusan masalah.
Terdapat sesi penambahan materi yang kurang oleh para audiens untuk penyaji materi. Setelah itu barulah dibuka proses tanya Jawab. Hal yang menarik pada model diskusi disini ialah, semua audiens turur berpartisipasi dalam menjawa pertanyaan yang dilontarkan oleh audiens yang bertanya,.tetapi penyaji harus tetap menjawab. Kemudian penyaji berhak untuk memilih salah satu audiens untuk menjawab pertanyaan temannya. Jadi disini semua mahasiswa berperan aktif dalam diskusi.
Jika ada audiens yang terlihat tidak mendengarkan, maka biasanya penyaji akan menunjuk orang tersebut untuk membantu menjawab atau sekedar memberikan kritik dan saran terhadap materi yang telah disajikan oleh penyaji. Di awal memang semua audiens sudah mencari sendiri materi yang akan dipresentasikan hari ini. Jadi tidak alasan audiens tidak tahu menahu mengenai materi yang akan dibahas oleh penyaji.
Menurut saya model seperti itu sangatlah bagus untuk melatih kedisiplinan para siswa atau mahasiswa agar lebih siap dalam membahas suatu kajian materi. Semua siswa atau mahasiswa terlibat aktif dalam diskusi. Jika tidak mendengarkan atau ramai sendiri maka siap-siap akan ditunjuk untuk menjawab. Sangat menarik dan Cocok diterapkan untuk praktik mengajar nanti.
Cukup disini sharing saya mengenai perkuliahan Strategi Pembelajaran soiologi dan antropologi. Jika nanti ada hal yang menarik kembali, saya akan share disini.
See you

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: