Minang’s Story 4

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..

Hai Blogger. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kembali rentetan kisah pengalaman saya selama di Padang. Tidak terasa hari ini adalah hari ke-26 saya dan Teman saya Dian melakukan program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air (PERMATA) di Universitas Negeri Padang. Berbagai pengalaman sudah kami dapatkan di setiap harinya.

Setelah mengikuti beberapa perkuliahan selama seminggu ini, saya melanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Setelah mengikuti perkuliahan Teori Belajar dengan Pak Eri pada hari Jumat, 17 November 2017 kemarin, saya melanjutkan untuk mengikuti gladi bersih untuk acara Inagurasi FIS UNP.

 Di acara ini saya menjadi salah satu pengisi acara, yaitu Solo Song. Acara ini akan dilaksanakan pada hari Senin, 20 November 2017 di Ballroom Basko Hotel yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan UNP. Inagurasi FIS adalah salah satu acara yang diselenggarakan oleh BEM (Badan Eksekitif Mahasiswa) FIS. Acara ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Di dalam acaranya terdapat Malam Penganugrahan bagi Uda dan Uni FIS yang Merupakan mahasiswa-mahasiswi pilihan dari Jurusannya masing-masing. Terdapat juga pengumunan lomba-lomba FIS Premier league yang sudah dilajsanakan sebelumnya, terdapat pula penganugrahan bagi Organisasi di lingkungan FIS terfavorit, dan tentunya ada banyak penampilan dari mahasiswa FIS yang sangat keren, termasuk saya juga mengisi di acara ini. Rencana saya ingin Solo Song dengan membawakan dua lagu, yang pertama adalah lagu Bukan cinta Biasa oleh Afgan, dan I will Always Love You oleh Whitney Houston. Pada kesempatan besok pula saya akan memperkenalkan diri dan asal almamater saya, yaitu UNNES yang sedang mengikuti Program PERMATA. Gladi bersih dilaksanakan di Lobi Fakultas Ilmu Sosial. Banyak sekali yang menonton karena gladi bersih dilaksanakan di tempat terbuka.

Selanjutnya Pada hari sabtu, 18 November 2017. Saya dan Dian mengagendakan untuk melakukan penelitian kami di mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Hasil akhir dari tugas tersebut adalah membuat proposal skripsi. Kami melakukan penelitian mengenai Pengobatan Tradisional oleh penyakit yang disebabkan karena Personalistik. Kami berniat untuk meneliti mengenai palasik Kuduang. Penyakit ini menyerang anak-anak yang menyebabkan anak-anak tersebut mengalami demam berkepanjangan, Badan mengurus, Muntah-muntah, wajah terlihat cekung, hingga akhirnya meninggal dunia. Penyakit ini disebabkan oleh seseorang yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi yang menggunakan kekuatannya untuk memangsa darah anak-anak kecil. Palasik Kuduang ini sempat di filmkan karena memang fenomena ini merupakan fenomena yang menyeramkan. Hantu Palasik Kuduang ini berkeliaran dengan melepaskan beberapa bagian tubuhnya, misal kepalanya saja atau hanya badannya saja yang berkeliaran. Konon katanya, saat beraksi hantu palasik kuduang tersebut berubah wujud menjadi orang lain. Kemudian mencari anak-anak kecil Balita, untuk kemudian hanya ditatapnya saja cukup untuk membuat anak-anak tersebut menangis dan kemudian jatuh sakit.
Hal-hal diatas merupakan pengetahuan saya mengenai Palasik Kuduang yang saya lihat di beberapa sumber internet dan Film tentang Palasik. Di hari Sabtu tersebut kami berusah untuk memastikan dengan melakukan observasi langsung. Lokasi tujuan saya adalah Kelurahan Kurao yang letaknya sekitar 5 KM dari UNP, cukup dekat dan hanya menggunakan Ojek dengan tarif Rp.7000. Tetapi sebelumnya kami harus berjalan kira-kira 3 KM untuk menumpang Ojek. Berdasarkan informasi yang saya dan dian himpun, di desa Kurao ini terdapat seorang dukun yang mampu menyembuhkan semua penyakit, salah satunya Palasik kuduang tadi. Berdsasarkan informasi,.nama dari dukun itu adalah ibu Ogah. Ternyata beliau adalah generasi kedua dari ayahnya. Dulu ayah beliau adalah seorang angku (dukun) yang sangat terkenal dimana-mana dalam penyembuhan sebuah penyakit. Sekarang beliau sudah meninggal dan kemampuannya tersebut diturunkan kepada 4 anaknya, salah satunya ialah bu Ogah. Itulah beliau sering disebut anak angku Kuliet. Tinggal menyebutkan anak angku kuliet pada tukang Ojek, maka dengan segera tukang Ojek akan mengantarkan kita ke tempat tujuan. Rumah dari Bu Ogah sangatlah sederhana, hanya rumah seperti pada umunya, tidak ada Plang mapun spanduk yang menunjukkan bahwa beliau bisa menyembuhkan penyakit. Tanpa begitu pun tiap hari tiap jam selalu ramai rumah Bu Ogah oleh orang-orang yang berobat. Mereka mengetahui bu Ogah dari omongan-omongan warga yang merasa puas dengan pengobatan Bu Ogah.
Sebelum menuju ke rumah Bu Ogah kami ke Masjid dahulu untuk melaksanakan Sholat Dhuhur. Kami bertemu dengan Bu Das yang merupakan Dosen Kimia UNP, kami diberi arahan sedikit mengenai bu Ogah dan penyakit-penyakit yang diobatinya. Setelah Sholat kami menuju salah satu warung untuk membeli beberapa camilan untuk mengisi perut kami. Saat kami duduk di dekat warung, ada seorang laki-laki setengah baya yang duduk bersama kami. Bapak tersebut bernama bapak Sibas (63). Kami sedikit berbincang-bincang dengan beliau mengenai Bu Ogah. Ternyata pak sibas pernah berobat dengan beliau. Pak sibas pernah mengalami patah tulang yang menyebabkan engselnya bergeser karena jatuh. Beliau mmberobat ke Bu Ogah, hanya dengan diurut dan dibacakan beberapa bacaan ayat Suci Alquran, dalam 5 Menit tangan Pak Sibas sudah bisa digunakan untuk mengangat barang-barang berat dengab tangannya. Bahkan samoai sekarang tidak ada keluhan sakit atu ngilu pada tulangnya. Beliau seakan sembuh seperti sedia kala.
Selanjutnya kami berjalan untuk menemui RT untuk izin melakukan penelitian di tempat beliau. Saat mendatangi rumah beliau, kami melihat seorang Ibu-ibu yang terlihat membacakan beberapa botol minuman juga membacakan sesuatu kepada seorang laki-laki. Ternyata beliau sedang melakukan praktek penyembuhan kepada salah satu pasien.
Karena Pak RT masih sedang ada urusan di luar rumah dan baru pulang menjelang magrib.

Kelurahan Kurao Nanggang

kami akhirnya memutuskan pulang karena kami belum mengantongi izin untuk melakukan observasi di sekitar. Kami pulang kembali dengan menggunakan Ojek.
Kemudian aktifitas saya di Hari Minggu, 19 November 2017,.adalah menghadiri seminar International di UIN Imam Bonjol Padang. Untuk menuju ke UIN Imam Bonjol, dari UNP kita haru menaiki angkot sebanyak 2 Kali.

UIN Imam Bonjol Padang

Seminar International tersebut dihadiri oleh 3 negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Seminar tersebut membahas mengenai kewirausahaan. Dimana ketiga narasumber merupakan wirausahaaan yang cukup sukses menjalankan bisnisnya. Dari Indonesia ada Kiki Farrel yang merupakan selebiriti Indonesai yang sekarang membuka usaha dibidang aksesoris dan Fashion. Seminar tersebut dihadiri oelh kira-kira 1500 orang. Disana saya dapat menyimpulkan bahwa jangan ragu untuk memulai suatu usaha, untung rugi adalah sesuatu yang wajar salam membuka suatu usaha. Yang terpenting saat kalian akan memulai sebuah usaha adalah usaha dan Doa, terutama Doa dan Restu orang tua sangatlah perlu. Karena doa orangtua adalah doa yang paling berpengaruh terhadap keberlancaran usaha yang akan kita rilis nanti. Seminar selesai pukul 17.15, saya dan Teman Saya memutuskan untuk segera pulang karena takut jika tidak ada angkot untuk pulang. Alhamdulillah kami sampai di Kos pukul 19.00 WIB.
Begitulah kira-kiranya aktifitas yang kami lakukan selama seminggu kemarin. Masih panjang perjalanan kami di Padang. Minggu besok akan kulanjutkan ceritaku tentang perjalanan dan pengalamanku di Kota Padang tercinta ini.
See You..
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: