Integrasi adalah keadaan dimana semua bagian dari suatu sistem sosial mempunyai hubungan timbal-balik yang pas secara keseluruhan. Integrasi adalah pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem masyarakat. Dalam kaitannya dengan konflik, integrasi merupakan kondisi yang diinginkan setelah konflik terjadi. Maksudnya jika konflik terjadi, diharapkan pihak-pihak yang berkonflik mau kembali melakukan kegiatan yang bersifat timbal-balik dan konstan yang pada akhirnya menciptakan integrasi.
Konflik dan integrasi merupakan dua konsep yang biasanya digunakan secara bersama-sama dan tidak dapat dipisahkan karena yang satu merupakan kebalikan dari yang lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh Achmad Fedyani Saefudin dalam jurnal Zuhri & Khairulyadi (2017) :
“ konflik didefinisikan sebagai pertentangan yang bersifat langsung dan didasari antara individu-individu , individu dengan kelompok atau kelompok untuk mencapai tujuan yang sama, sedangkan integrasi didefinisikan sebagai penyatuan kelompok-kelompok yang terjadinya terpisah satu sama lain dengan melenyapkan perbedaan-perbedaan sosial dan kebudayan yang ada sebelumnya, selain itu integrasi juga diartikan sebagai diterimanya seorang individu oleh anggota-anggota lain dari suatu kelompok”.
Reintegrasi sosial bertujuan untuk membangun kembali norma-norma, nilai-nilai dan struktur sosial ekonomi masyarakat paska terjadinya konflik. Reintegrasi adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan. Tahap reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
Penugasan:
Jelaskan pengertian integrasi !
Jelaskan pengertian Reintegrasi !
Sumber: Zuhri, Fajrul dan Khairulyadi. 2017. Reintegrasi Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka. Jurnal Ilmiah. Vol 1, No 1.
Materi ini diperoleh dari:
Materi Pembelajaran Sosiologi Kelas XI : Integrasi dan Reintegrasi