Jumlah Pengunjung

Materi Sosiologi SMA/MA Kelas X Peminatan IS BAB 1: Fungsi Sosiologi dalam Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat

gejala sosial

Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi diantara dan oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Suatu peristiwa atau proses disebut gejala sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya saling terkait. Menurut Durkheim, gejala sisaol harus dipahami sebagai fakta obyektif di luar kehidupan subyektif inbdividu. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya, dan gejala moral.

Contoh gejala sosial antara lain adalah kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan, dan persamaan gender. Setiap gejala soisial menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial yang lain.

Berbagai gejala sosial tersebut, menurut Guglielmo Carchedi, dapat dikelompokkan dalam bentuk gejala sosial yang menentukan dan bentuk gejala sosial yang ditentukan. Gejala sosial yang menentukan merupakan bentuk gejala sosial yang mengkondisikan keberadaan gejala sosial yang ditentukan. Gejala sosial yang ditentukan merupakan bentuk gejala sosial yang menjadi kondisi reproduksi atau menggantikan gejala sosial yang menentukan.

Gejala sosial menurut Pitirim A. Sorokin, dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Gejala sosial religious. Misalnya perayaan panen padi.
  • Gejala sosail ekoniomi. Misalnya gejala menurunnya pertrumbuhan ekonomi dan meni8ngkatnya pengangguran.
  • Gejala sosial politik. Misalnya terjadinya praktik polotik uang untuk memenangkan pemilu.
  • Gejala sosial hukum. Misalnya ketidakidisiplinan pengendara sepeda motor di jalan raya.

Berdasarkan tingkatannya, menurut Norman Blaikie, ada tingkatan gejala sosial.

  • Gejala sosial mikro, terjadi pada individu-individu dalam kehidupan sosial sehari-hari.
  • Gejala sosial meso, terjadi pada organisasi, masyarakat, massa, dan gerakan sosial.
  • Gejala sosial makro, terjadi dalam entitas sosial yang lebih besar.

Dalam disiplin ilmu sosiologi, keberadaan teori-teori sosiologi mengacu pada upaya untuk memberikan penjelasan sistematis dan konsisten terhadap gejala sosial. Tahap akhir dari penjelasan sosiologi atas gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa para pelaku yang terlibat dalam gejala sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial itu dapat terjadi

Kegunaan Sosiologi dalam Pembangunan

Pembangunan merupakan proses peningkaatan taraf hidup masyarakat yang didasarkan pada realita sosial, maksudnya, masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka sendiri, bukan berdasarkan kepentingan penguasa. Prioritas utama dalam pembaangunan adalah kebaikan ekonomi secara menyeluruh dan merata, baik dalam lapisan atas maupun bawah.

Menurut Soerjono Soekanto, peroses pembangunan perlu dikaitkan dengan pandangan yang opimis untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Sementara untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik diperlukan cara structural dan spiritual.

  • Struktural yaitu perencanaan, pembentukan dan evaluasi lembaga kemasyarakatan , prosedur, serta pembangunan fisik.
  • Spiritual yaitu pembentukan watak dari pendidikan, khususnya cara berpikir.

Secara sosiologis, hasil pembangunan hendaknya dapat dinikmat seluruh masyarakat miskin. Pelaksanaan pembangunan ditujukan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kemiskinan yang umumnya melanda negaaraa-negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu, pemikiran-pemikiran ilmiah, khususnya metode analisis sosiologi sangat diperlukan dalam proses pembangunan tersebut.

Pada umumnya, kegagalan pembangunan disebabkan karena tidak memperhatikan aspek-aspek sosiologis, misalnya hasil pembangunan dapat dikatakan berhasil apabila pembangunan merata pada semua lapisan masyarakat. Sosiologi sebagai petisi ideology pembaangunan secara demokratis benar-benar dinikmati bersama. Berdasarkan fakta sosial yang ada, lahirlah sosiologi yang mendorong melakukan penelitian secara empiris, logis, obyektif, dan tidak tergantung pada fakta yang ada.

Kegunaan Sosiologi dalam Pemecahan

Menurut Roucek dan Warren, masala sosial adalah masalah yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, masalah sosial adalah masalaah yang melibatkan sejumlaah besar manusia. Yang tergolong masalah soosial murni adalah masalah yang berhubungan dengan terjaadinya benturan antar institusi, rendahnya pengawasan sosial, atau kegagalan dalam menggunakan kaidah-kaidah teknologi yang tepat. Gejala-gejala masalah sosial yang terjadi di masyarakat erat hubungannnya dengan kurang terjaminnya kehidupan ekonomis, kurang baiknya kesehatan masyarakat, merosotnya kewibawaan pemimpin atau munculnya konflik dalam masayarakat. Disebut sebagai masalah sosial karena gejala dan peristiwa itu tidak dipahami oleh masyarakat serta tidak dapat diselesaikan masyarakat, dan sebagian besar masyarakat tidak dapat mencapai kepuasan yang akhirnya masyarakat menjadi frustrasi.

Banyak usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah sosial namun belum ada metode terbaik yang dapat menyelesaikan tiap masalah yang timbul. Setiap masalah yang timbul tidak selalu sama, baik waktu, latar belakang, maupun dampak yang menyertainya. Sementara metode dan analis tidak mampu menimbangi perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tindakan untuk menanggulangi masalah sosial sebelum masalah tersebut menimpa masyarakat luas. Ilmu pengetahuan tentang kemasyarakatan belum sanggup menetapkan dengan pasti tentang maslah sosial, setelah jangka waktu yang lama baru dirasakan sebagai masalah sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, masalah-masalah sosial menyangkut nilai dan perasaan sosial yang paling tepat adalah metode-metode yang berkaitan dengan masyarakat. Ada dua metode untuk menanggulangi masalah sosial, yaitu:

  • Metode preventif, dilakukan dengan mengadakan penilaian yang mendalam terhadap gejala-gejala sosial.
  • Metode represif, merupakan proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial yang sedang tumbuh dan dirasakan masyarakat.

Menurut Abdul Syani, ada dua metode dalam pemecahan masalah sosial, yaitu:

  • Metode coba-coba (trial and error method), adalah cara menaangulangi masalah sosial yang masih sederhana. Misalnya yaitu pemecahan masalah sosial melalui bantuan dukun atau upacara adat tolak balak agar bahaya dan berbagai penyakit tidak melanda masyarakat setempat.
  • Metode analisis, adalah cara penanggulangan masalah sosial dengan melakukan penelitian-penelitian secara ilmiah.

Kegunaan Sosial dalam Perencanaan Sosial

Perencanaaan sosial adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupaan masyarakat secara ilmiah, yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan atau timbulnya masalah atau hambatan. Perencanaan sosial bersifat lebih preventif karena kegiatan memberi pegarahan dan bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup bermasyarakat yang lebih baik.

Menurut Ogburn dan Nomkrof, suatu perencanaan yang baik dan efektif adalah sebagai berikut:

  • Adanya unsur modern dalam masyarakat, yang mencakup masalah ekonomi yang telh menggunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensi dibidang teknik dan ilmu pengetahuan, dan sistem administrasi yang baik.
  • Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analissis yang baik.
  • Terdapatnya sikap public yang baik terhadap usaha-usahaa perencanaan sosial tersebut.
  • Adanya pemimpin ekonomi dan politik yang progresif.

Soerjono Soekanto berpendapat bahwa suatu konsentrasi wewenang juga diperlukan untuk merumuskan dan menjalankan perencanaan, supaya perencanaan tidak terseret oleh perubahan akibat tekanan atau kepentingan golongan yang mapan dalam masyarakat. Perencanaan demikian dilakukan secara realitas di bawah pimpinan kelompok perencana yang berwibawa , dan mengerti apa yang diharapkan masyarakat. Tugas-tugas tersebut dikuasai oleh sosiolog. Kebijaksanaan tersebut sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur norma, nilai, sikap, serta peranan sosial, sehingga masyarakat bekerjasama dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan. Adapun kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial, antara lain:

  • Sosiologi mengkaji perkembangan kebudayaan masyarakat dari tradisionla sampai taraf modern. Dengan demikian, dalam masyarakat perencanaan sosial akan relative mudah dilaksanakan.
  • Sosiologi mengkaji hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antar golongan dalam masyarakat. Oleh karena itu, cara kerja sosiologi mengenai rancangan terhadap masa depan lebih dapat dipercaya.
  • Sosiologi merupakan disiplin ilmu objektif, sehingga perencanaan sosial diharapkan lebih sedikit penyimpangannya.
  • Perencanaan sosial secara sosiologi merupakan alat untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat. Dengan demikian, perencanaan tersebut bermafaat dalam menghimpun kekuatanb sosial sehingga dapat menciptakan ketertiban dalam masyarakat.
  • Dengan berpikir secara sosiologis, dapat diketahui keterbelakangan serta kemajuan masyarakat dalam kebudayaan. Dengan demikian, diharapkan dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.

Sumber : Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Leave a Reply

You can use these HTML tags

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

  

  

  

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: