Archive for November, 2015

Silabus Sosiologi Kelas XI SMA

 

Satuan pendidikan     :  SMA/MA

Kelas                              :  XI

Kompetensi Inti          :

KI 1     : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

1.1.  Memahami, menghargai, dan menerima   perbedaan kegiatan ritual  sebagai akibat  (implikasi)  dari keberagaman ajaran agama, religi/kepercayaan  yang dianut.  .

2.1. Mengembangkan sikap kepedulian terhadap budaya, bahasa, dialek, dan tradisi lisan
2.2. Menghayati dan menghargai keberagaman budaya, bahasa, dialek, dan tradisi lisan dalam upaya membangun masyarakat multikultur

 

3.1. Menganalisis keterkaitan antara budaya, bahasa, dialek, dan perkembangan  tradisi lisan di nusantara Keterkaitan antara keberagaman budaya, bahasa  dialek, tradisi dengan kehidupan masyarakat dalam suatu daerah
4.1. Melakukan kajian literatur, diskusi dan pengamatan lapangan  tentang keterkaitan antara budaya, bahasa,  dialek, dan perkembangan tradisi lisan di nusantara
3.2. Mendeskripsikan dan memetakan  keberagaman pengguna bahasa, dialek,  dan tradisi lisan di nusantara dan perannya dalam membangun masyarakat multikultur. Pemetaan budaya, masyarakat pengguna bahasa  dialek, dan tardisi lisan di suatu daerah dan nusantara
4.2. Membuat pemetaan budaya,  bahasa, dialek , dan tradisi lisan di masyarakat setempat  serta berperan aktif  dalam upaya membangun masyarakat multikultur.

 

3.3. Menganalisis kesamaan dan perbedaan  budaya, bahasa,  dialek, tradisi lisan yang ada di masyarakat setempat

 

Persamaan dan perbedaan  budaya, bahasa,  dialek, tradisi lisan yang ada di masyarakat setempat

 

 

4.3   Melakukan diskusi, mengumpulkan kliping, dan pengamatan lapangan untuk memahami persamaan dan perbedaan budaya, bahasa, dialek, dan tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat

3.4. Mengemukakan contoh berbagai gejala melemahnya nilai-nilai budaya tradisional dalam berbagai masayarakat suku bangsa

 

Perubahan budaya dan melemahnya   nilai-nilai tradisional
4.4. Menyusun rancangan, melaksanakan, dan mengkomunikasikan (lisan, tertulis, audio-visual) penelitian sederhana  tentang melemahnya nilai-nilai budaya tradisionil dalam berbagai masyarakat suku bangsa.
3.5. Menggunakan metode etnografi dalam menganalisis kesamaan dan keberagaman bahasa, dialek, tradisi lisan dalam masyarakat multikultur Metode etnografi dan manfaatnya dalam mencari solusi berbagai permasalahan sosial-budaya
4.5  Melakukan studi etnografi di masyarakat setempat untuk menggambarkan adanya kesamaan dan keberagaman budaya, bahasa, dialek, tradisi lisan dalam masyarakat multikultur

Untuk mengetahui lebih lanjut klik link dibawah ini iyaa gaes 🙂

Silabus Sosiologi Kelas XII

Silabus Sosiologi Kelas X SMA

Satuan Pendidikan        :  SMA/MA

Kelas                                 :  X

Kompetensi Inti             :

 KI 1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Untuk mengetahui lebih lanjut, klik link dibawah ini 🙂

Silabus Sosiologi Kelas X SMA

Religi dan Etika Masyarakat Jawa

BUDAYA KEKERASAN DALAM PERPEKIF NILAI-NILAI DAN ETIKA MASYARAKAT JAWA

Kebudayaan Jawa identik dengan kebudayaan yang halus, sopan dan penuh tata karma. Tetapi masyarakat Jawa sebenarnya penuh dengan kekerasan. Pada masyarakat Jawa memegang erat 3 prinsip nilai-nilai dan etika yaitu hormat, rukun dan isin. Prinsip hormat yaitu bahwa setiap orang harus menunjukan sikap hormat sesuai dengan derajat dan kedudukannya. Prinsip rukun bahwa dalam kehidupan bermasyarakat kita harus hidup rukun tanpa adanya konflik, hidup tenang dan damai. Sedangkan isin adalah malu berbuat dan bertingkah laku yang tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai orang Jawa.

Read the rest of this entry »

Antropologi Terapan Laporan Hasil Observasi

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Pada 4 desember pukul 11.19 saya dan kelompok saya melakukan observasi di P.T.SEMARANG GARMENT di Jln. Soekarno Hatta Km 25 Wujil, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Disana saya mewawancarai ketua RT 08 RW 01 yang bernama Bapak Untung Susilo (64 thn) dan istrinya yang bernama Witarti (55 thn). Penghasilan Bapak Untung per hari kurang lebih 900 ribu, sebelum mendirikan warung makan pak Untung berprofesi sebagai tukang bengkel mobil. Pak Untung menjabat ketua RT sudah 4 periode. Di RT 08 terdapat 37 kepala kelurga dan kebnayakan pendatang yang menghuni RT tersebut. Bapak Untung Susilo sudah di desa tersebut 25 tahun dan beliau juga mendirikan warung makan untuk para pekerja di PT Garment. Banyak  RT-RT yang mendirikan tempat kost-kost-an antara lain RT 04. RT 09, RT 10, RT 05.

Read the rest of this entry »

TEORI SOSIOLOGI KLASIK

Teori-Teori Emile Durkeim

1    Teori Solidaritas (The Division of Labour in Society)

Dalam buku ini menerangkan bahwa masyarakat modern tidak diikat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaaan yang sama, akan tetapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain. Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Read the rest of this entry »

TEORI ANTROPOLOGI C. LEVI-STRAUSS

TEORI-TEORI STRUKTURAL C. LEVI-STRAUSS

  1. RIWAYAT HIDUP LEVI-STRAUSS

Berbeda dengan teori-teori struktural yang dikembangkan oleh A.R. Radcliffe-Brown, para ahli antropologi Inggris lainnya, dan oleh J.P.B de Josselin de Jong beserta murid-muridnya, adalah teori-teori struktural yang dikembangkan oleh ahli antropologi Prancis yang terkenal bernama C.Levi-Strauss. Ia lahir di Brussel dalam suatu keluarga seniman pelukis Yahudi.

Read the rest of this entry »

ETNOGRAFI

 

UPACARA KASADA SEBAGAI RASA SYUKUR PENDUDUK TENGGER

Indonesia merupakan Negara kepulauan. Terdapat ribuan pulau di nusantara mulai dari ujung barat yaitu Sabang sampai ke ujung timur yaitu Merauke. Dari ribuan pulau yang tersebar di Indonesia tersebut muncullah keanekaragaman. Keanekaragaman tersebut dapat berupa perbedaan suku, ras, adat, kebudayaan dan lain sebagainya. Indonesia menjadi Negara yang kaya karena adanya berbagai perbedaan tersebut. Salah satu dari kekayaan Indonesia yaitu keanekaragaman kebudayaan. Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang tentu tidak kalah dari Negara lain dan sekaligus merupakan aset berharga bagi bangsa. Hal itulah yang membuat para wisatawan asing yang tertarik untuk mengetahui budaya Indonesia.

Read the rest of this entry »

EVALUASI PEMBELAJARAN

Dalam evaluasi pendidikan atau pembelajaran di sekolahan dapat digambarkan adanya input (bahan mentah yaitu calon siswa yang akan masuk sekolah), transformasi (mesin yang bertugas mengubah bahan mentah  menjadi bahan jadi dalam istilah pendidikan sekolahlah yang disebut transformasi), dan output (bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi) ada pula yang disebut dengan umpan balik (segala informasi baik yang menyangkut output maupun transformasi). Oleh karena itu evaluasi di sekolahan meliputi: calon siswa, lulusan, dan proses secara menyeluruh.

Pendidikan disebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan adanya evaluasi kerena hal tersebut dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolahan itu. Manfaat atau tujuan diadakannya evaluasi pendidikan adalah:  Read the rest of this entry »

SOSIOLOGI GENDER

KASUS KETIDAKADILAN GENDER

 DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

PENDAHULUAN

Gender adalah perbedaan mengenai fungsi dan peran sosial laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh lingkungan tempat kita tinggal. Gender lebih berkaitan dengan anggapan dan kebiasaan yang berlaku di suatu tempat tentang bagaimana laki-laki dan perempuan dianggap sesuai atau tidak sesuai dengan tata nilai sosial dan budaya setempat. Dengan demikian dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

Masih banyak terjadi ketidakjelasan batasan antara gender dan kodrat, sebagai contoh apabila perempuan mengerjakan pekerjaan yang dianggap merupakan pekerjaan laki-laki, maka dianggap menyalahi kodrat. Sebenarnya hal seperti itu kurang tepat karena yang dimaksud kodrat itu sendiri merupakan sifat biologis yang berasal dari Tuhan, bukan hasil bentukan sosial dari lingkungan seperti halnya pekerjaan. Kodrat sifatnya tetap dan tidak bisa berubah-ubah, wanita kodratnya melahirkan, mempunyai rahim, menstruasi, dan perbedaan fisik biologis lainnya yang sudah menjadi ciri dari seorang wanita, sedangkan laki-laki kodratnya mempunyai jakun, dan sebagainya, adapun kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan, hak memlilih pekerjaan, tempat dan jenis pekerjaan berkaitan dengan gender.

Read the rest of this entry »

STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT JAWA

RITUAL PROTES GAYA JAWA-YOGYA, SEBUAH ANALISIS ANTROPOLOGI-STRUKTURAL

Pengertian masyarakat Jawa-Yogya berasal dari asumsi bahwa kultur Jawa itu homogen tetapi sebenarnya kultur Jawa itu heterogen. Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dengan Kraton Yogyakarta sebagai simbolnya yang identik dengan kebudayaan yang halus, adiluhung, klasik dak kepriyayian.

Pada bulan Mei 1998 terjadi aksi protes di Kota Yogyakarta yaitu di Kampus Universitas Gadjah Mada dan Kraton Yogyakarta sebagai setting sosial. Ritual protes yang dimaksud pada saat itu untuk menuntut pelaksanaan reformasi yang pada saat itu identik dengan penggantian presiden Suharto. Aksi protes ini di lakukan oleh mahasiswa, Rektor UGM dan rakyat Yogyakarta. Read the rest of this entry »