NURUL PUNYA

Buat Dunia Bahagia Karenamu, Mari Belajar Bersama

Archive for November, 2015

Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas X

kelas 10

Download di https://bse.kemdikbud.go.id/buku/bukusma/kelas10/Sosiologi

Kelas 10
Pengarang Ruswanto
Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
posted by nurul in PENDIDIKAN/SOSIOLOGI SMA and have No Comments

Silabus Mata Pelajaran: Sosiologi Kelas X SMA (Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial)

Satuan Pendidikan        : SMA/MA

Kelas                                 : X

Kompetensi Inti              :

KI 1    : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2    : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Read more…

posted by nurul in PENDIDIKAN/SOSIOLOGI SMA and have No Comments

Gula Teh Sebagai Wujud Resiprositas Umum Di Desa Dukuhmalang Kecamatan Talang Kabupaten Tegal

gula teh

Gula teh sesuai dengan penyebutannya merupakan bingkisan yang berisi kebutuhan pokok masyarakat yang di dalam isian bingkisan komponen yang harus ada dalam bingkisan adalah gula dan teh. Mengapa harus gula dan the? Hal ini dikarenakan kebiasaan orang Tegal yang suka moci atau meminum the pada sore maupun pagi hari, termasuk juga di desa Dukuhmalang tempat tinggal penulis yang dijadikan sebagai objek pengamatan. Meminum teh tentunya akan terasa pahit jika tidak bersama gula, oleh karena itu gula dan the dimanapun tidak dapat terpisahkan, sehingga warga tidak susah-susah menyebutnya gula karo teh (gula dan the), melainkan hanya gula teh.

Komponen lain yang terdapat di dalam bingkisan biasanya adalah biskuit ataupun makanan ringan lainnya yang bisa dijadikan teman untuk bersantai dan dalam jumlah yang banyak. Atau bisa saja diisi dengan berbagai macam buah-buahan sesuai selera pemberi ataupun disesuaikan dengan makanan kesukaan yang orang diberi. Gula teh akan diberikan hanya ketika menjelang perayaan hari Raya Idul Fitri yaitu sekitar satu minggu sebelun hari-H. Read more…

posted by nurul in SOSIOLOGI and have No Comments

Dampak Buruk Anomi Di Masyarakat Berkaitan Dengan Pemaknaan “Keperawanan dan Keperjakaan”

perawan

Perawan dan perjaka di beberapa Negara di bagian timur merupakan hal yang dianggap sakral dan mempunyai penghargaan tersendiri, terlihat pada pesta perkawinan masyarakat yang hendak menikahkan anak gadisnya (entah masih perawan atau tidak) mempunyai peraturan adat tersendiri untuk mas kawain ataupun barang-barang yang harus dibawa oleh pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita. . Bahkan di salah satu daerah di Indonesia terdapat aturan besaran mas kawin yang sesuai dengan tingkat pendidikan anak gadis mereka. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang telah ditempuh, maka semakin besar pula mas kawin yang harus dipenuhi

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Negara-negara lain di luar Indonesia. Baik di dataran Amerika ataupun Eropa, bahkan di wilayah Asia sendiri yaitu Korea Selatan. Dilansir pada suatu Surat Kabar, sebagai berikut: Read more…

posted by nurul in SOSIOLOGI and have No Comments

Tradisi Pecingan (Tegal) Dan Tradisi Angpao (Etnis Tionghoa) Berdasarkan Strukturalisme Radclife Brown

pecingan

Angpao (Hanzi, hanyu pinyin: hong bao) adalah amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek. Angpao telah dikenal pada saat perayaan imlek, namun sebenarnya tradisi memberikan angpao tidak hanya pada saat imlek melainkan pada saat perayaan ataupun peringatan lain. Misalnya perayaan pernikahan, rumah baru bahkan kematian. Namun, ada sedikit yang membedakan yaitu jumlah nominal yang diberikan berbeda pada saat perayaan suka cita dan duka cita. Pada saat perayaan yang bersifat suka cita angpao yang diberikan akan bernominal genap, sedangkan jika ketika kematian, angpao yang diberikan akan bernominal ganjil.

Angpao pada masyarakat etnis Tionghoa umumnya mempunyai persyaratan khusus mengenai siapa yang harus memberikan, dan siapa yang harus menerima. Seseorang yang berhak memberikan angpao kepada anggota keluarga lain adalah yang sudah menikah, karena pernikahan bagi mereka adalah batas manusia menuju jenjang baru dan dianggap sebagai seseorang yang telah memiliki kematangan dan kemapanan secara ekonomi, sehingga Read more…

posted by nurul in SOSIOLOGI and have No Comments

Lingkungan Fisik dan Sosial: Masyarakat Desa Nelayan Tambak Lorok

tambak-lorok-semarang-05

Lingkungan Fisik Masyarakat Desa Tambak Lorok

Dilihat dari lingkungan fisik daerah masyarakat nelayan desa Tambak Lorok, pola pemukiman masyarakat memusat tanpa mengikuti bibir pantai, dengan padatnya penduduk di daerah tersebut sangatlah mempengaruhi perseberan penduduk termasuk di masyarakat nelayan Tambak Lorok. Masyarakat memanfaatkan bantaran sungai yang menghadap kelaut sebagai peletakan jangkar perahu-perahu mereka sebagai dermaga. Tempat dermaga perahu-perahu nelayan pun berdekatan langsung dengan TPI atau tempat pelelangan ikan yang mereka gunakan sebagai pasar ikan atau tempat transaksi jual beli barang buruan para nelayan.

Kemudian air di sekitar dermaga pun berwarna hijau keruh tercampur dengan limbah bahan bakar yang terbuang, sampah-sampah yang mengapung, bangkai-bangkai ikan yang berserakan dan puluhan kapal-kapal yang tak tertata rapi semakin menambah buruknya pemandangan air laut. Hal ini menimbulkan bau-bau yang kurang sedap ketika kami tiba di sekitar dermaga kapal sempat menutup alat pernapasan guna membuat filter dilubang hidung dengan tangan mencegah bau-bau yang kurang sedap terhirup bebas. Berbeda dengan para nelayan dan orang-orang yang tinggal di sekitar tempat tersebut mereka tak menutup lubang hidung mereka dengan alat-alat seperti masker penutup alat pernapasan, mereka sangatlah terbiasa dengan bau-bau yang kami anggap kurang sedap dan kurang sehat, terbukti dari orang-orang yang bersantai ria dipinggiran bantaran sungai seakan menghirup udara segar. Read more…

posted by nurul in SOSIOLOGI and have No Comments

Fieldnote tentang Masyarakat Suku Tengger

suku_tengger_bromo

Sekitar pukul 04.20 WIB Saya dan teman-teman beralih menumpangi hardtop untuk dapat sampai ke penanjakan Bromo. Oleh bapak supir ditunjukkannya kepada kami desa Ngadas dan desa disampingnya yaitu Wonokerto yang hanya berbataskan bangunan Sekolah Dasar Wonokerto. Dan betapa terkejutnya saya ketika menyaksikan daerah kediaman warga suku Tengger yang jauh dari bayangan saya. Tidak ada rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan beratapkan bambu serta beralaskan tanah misalnya, yang Nampak hanyalah rumah yang kokoh, dibangun dari bahan baku batu bata dan semen ditutup oleh aneka cat yang berwarna-warni dan terlihat sedikit buram oleh kegelapan langit ngadas pada saat itu. Untuk menahan bangunan dari kemiringan tanah, bagian bawah rumah diberi pondasi bebatuan yang besar dan sangat banyak sehingga barangkali pondasi dapat dijadikan satu rumah jika di dataran rendah seperti di daerah tempat tinggal saya. Bagian depan atau samping rumah terdapat bagasi yang dijadikan tempat menyimpan mobil pribadi dan hardtop milik warga. Pupil mata saya berhenti melebar setelah sampai di area parkiran penanjakan 1 gunung Bromo. Jaket angkatan yang menurut saya tebalpun tidak mampu menahan rasa dingin hingga serasa menusuk sampai ke tulang. Untunglah datang menghamiri orang-orang yang menawarkan jasa penyewaan jaket tebal sehingga saya pun menyewa satu.

Setelah menikmati keindahan matahari terbit dari penanjakan Bromo perjalanan berlanjut ke lautan pasir yang teramat luas. Di sana terdapat banyak stand yang menjual aneka makanan (warung) bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak sambil menikmati sarapan pagi. Saya perhatikan penjual makanan semuanya adalah kaum ibu baik usia muda, paruhbaya maupun usia lanjut. Terdapat pula jasa penyewaan kuda bagi pengunjung yang tidak ingin lelah untuk sampai ke anak tangga menuju kawah bromo. Ketika hendak mengakhiri wisata di lautan pasir saya menyempatkan diri untuk membeli beberapa souvenir kaos untuk sanak saudara. Saya menghampiri seorang Bapak yang berusia kira-kira 30-40 tahun. Dari bapak penjual kaos, saya mendapat informasi bahwa beliau dan penjual kaos lainnya merupakan warga dari luar suku bangsa Tengger bahkan ada yang berasal dari luar Probolinggo. Dan Read more…

posted by nurul in ANTROPOLOGI and have No Comments

Hello world!

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

posted by nurul in Uncategorized and have Comment (1)
Skip to toolbar