Letak geografis Desa Surodadi yang strategis karena berada di sepanjang jalan pantura dan hutan yang subur membuat banyak investor asing tertarik untuk menanamkan modal di desa tersebut. Saat ini tercatat ada empat pabrik asing besar yang sudah berjalan. Ada dua pabrik kayu, pabrik batu bara, dan pabrik pakan ternak yang keempatya berskala ekspor internasional.
Para investor melakukan pembebasan lahan dengan iming-iming harga yang tinggi. Iming-iming tersebut membuat warga menjadi buta mata, dengan mudah mereka mengijinkan lahannya untuk dibeli investor asing. Warga tidak berpikir panjang akan dampak yang akan terjadi seperti polusi, sumber daya alam yang dikuras, dan ketidaknyamanan lainnya yang ditimbulkan. Mereka juga tidak menyadari bahwa nantinya para investor asing tersebut akan mengeksploitasi sumber daya alam desa Surodadi secara besar-besaran. Penggundulan hutan secara besar-besaran, penambangan tanah dan batu secara besar-besaran, penggunaan sumber air yang besar-besaran dan masih banyak lagi.
Sebelum adanya pabrik-pabrik di desa Surodadi, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian. Semangat anak-anak muda untuk bersekolah juga tinggi. Kegiatan-kegiatan sosial seperti pengajian keliling, kerja bakti, karang taruna, rewang mantu (sinoman) diikuti warga dengan sangat antusias. Namun setelah banyaknya pabrik-pabrik yang dibangun, hal-hal tersebut banyak yang berubah. Sebagian besar warga beralih profesi menjadi buruh pabrik. Minat sekolah anak-anak muda menurun karena mereka beranggapan sekolah hanya menghabiskan uang. Berbeda ketika mereka bekerja menjadi buruh pabrik, mereka justru akan mendapatkan uang. kegiatan-kegiatan sosial yang biasa dilakukan memang masih ada, namun antusias warga menjadi berkurang dengan alasan bekerja di pabrik.
Komentar Terbaru