Viewers

website hit counter

SOSIOLOGI PENDIDIKAN: BULLYING

Kasus : Kekerasan dalam dunia pendidikan
Tindak kekerasan memang tidak diinginkan oleh siapapun,apalagi di bidang pendidikan yang seharusnya menyelesaikan masalah dengan cara edukatif.kekerasan bukan hal yang wajar apalagi di dunia pendidikan,tetapi masih banyak tindak kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan ini,bisa terjadi antara murid dengan murid atau guru dengan murid.kekerasan dalam dunia pendidikan bukan hanya kekerasan fisik dan psikis saja tetapi kekerasan seksual sekarang semakin mewabah didunia pendidikan.

semakin banyak kasus kekerasan seksual yang tidak terlihat oleh media,yang paling menyita perhatian kita adalah kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan JIS beberapa waktu lalu, kasus guru di SDN 8 Baturaja yang menghukum muridnya telanjang di depan kelas karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan yang terbaru adalah kasus kekerasan di STIP yang menewaskan siswa dan tawuran antar pelajar yang berujung pembunuhan,masih banyak contoh lain dari kekerasan dalam dunia pendidikan seperti:bullying,pembunuhan,pemerkosaan dan sebaigainya yang berujung ke tindakan kriminal.hal ini tidak terlepas dari peran negara dan sistem pendidikan itu sendiri. Hal ini juga bisa terjadi karena ada rasa mempunyai kendali atas ilmu pengetahuan sehingga memudahkan pendidik untuk melakukan kekerasan.Dilihat dari bukti-bukti nyata ini,bahwa ada yang salah dengan sistem pendidikan di negara kita.masalah ini timbul dari beberapa sebab,yaitu pendidik merasa mempunyai kewenangan penuh terhadap metode pengajaran yang ia yakini dapat membantu keberhasilannya dalam mendidik. Alhasil dalam menerima ilmu pengetahuan, peserta didik cenderung merasakan “keterpaksaan” bukan atas kesadaran bahwa pendidikan itu juga adalah kebutuhan bagi mereka.Metode yang dilakukan pun bisa bermacam-macam misalnya memberi hukuman yang dianggap setimpal karena tidak mematuhi perintah pendidik. Solusi dari permasalahan ini adalah: 1.menata ulang sistem pendidikan itu sendiri,guru tidak punya hak untuk melakukan kekerasan terhadap muridnya. 2.negara perlu mendirikan pelatihan dan bimbingan pengajaran yang setara kepada guru dan calon guru,sehingga dalam proses belajar mengajar tidak ada superioritas yang muncul dan tidak ada lagi pemanfaatan atas jabatan mereka untuk dengan mudah melakukan kekerasan fisik, psikis dan seksual kepada muridnya. 3.mental guru atau calon guru pun harus dibenahi sehingga proses belajar mengajar bisa seimbang,lebih komunikatif. 4.melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan aturan-aturan 5.menghilangkan kelas-kelas khusus,karena dapat menimbulkan rasa diskriminasi dan berpotensi terjadi kekerasan di lingkungan sekolah. 6.praktek kemiliteran juga harus dihapuskan,karena bisa saja murid akan mencontoh hal tersebut di kemudian hari. 7.orang tua perlu memantau perkembangan anaknya,karena hal ini dapat menyerang perkembangan psikis nya. Semoga pemerintah sadar dan peduli terhadap masalah kekerasan yang terjadi didalam dunia pendidikan kita ini,serta aparat hukum dapat menindak lanjuti kasus-kasus seperti ini dan masyarakat juga ikut serta mengambil peran dalam penyelesaian masalah ini,karena kita adalah negara yang menganut sistem demokratis yang artinya dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.Sebagai calon pendidik nantinya,dan saya ikut serta di dalam dunia pendidikan ini,semoga tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi,karena kekerasan bukanlah jalan pintas dari suatu masalah dan pasti selalu ada jalan yang lebih baik.
Kasus kekerasan di atas mengambarkan kekerasan yang terjadi pada perkembangan anak, kekerasan yang terjadi merupakan kegagalan dalam menerapkan Pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter di sekolah membutuhkan proses atau tahapan secara sistematis atau gradual, sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangan anak. Sekolah adalah tempat dimana anak mengalami dunia sosial mereka lewat pendidikan dimana peranan yang ada di rumah bisa digantikan oleh sekolah. Dalam hal ini guru adalah agen sosialisasinya. Jika penyaluran sosialisasi tidak berhasil maka perkembangan yang terjadi pada anak juga mengalami gangguan dalam hal ini perkembangan karakter juga tidak hanya sekolah yang memiliki peran penting akan tetapi juga peran keluarga dan media massa juga mempengaruhi dimana peran keluarga sebagai agent of knowledge memiliki peran vital sebagai pembentukan sikap dan santun anak di luar rumah. Sedangkan media massa berperan sebagi agen peniru dimana jika konsumsi media massa banyak berbau kekerasan maka yang terjadi adalah kasus di atas dimana kassus bullying akan terus terjadi pada setiap jenjang pendidikan. Dengan kata lain ketiga hal tersebut harus saling terkait membangun karakter anak agar kedepanya tanggung jawab bagaimana pembentukan karakter anak bisa terwujud.

Leave a Reply

You can use these HTML tags

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

  

  

  

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: