• Wednesday, July 04th, 2018

SEM dan SPSS

Oleh Agung Kuswantoro

 

Akhir-akhir ini, saya bingung dengan analisis. Bahwa, ada orang saat penelitian yang berjudul “moderasi” atau “intervening” analisisnya menggunakan SPPS.

 

Saya membacanya, ternyata saat menganalisis satu per satu. Misal X secara langsung ke Y. lalu X melalui Y secara tidak langsung. Dimana, gambarnya ada variabel intervening.

 

Dalam hati bertanya kepada diri sendiri “apakah tidak ada analisis yang sekali ‘klik’, bisa keluar semua? Jadi, tidak ada satu persatu-satu. Namun, belum selesai membaca. Banyak pertanyan yang muncul. Kebanyakan, SEM itu banyak model yang saling memanah. Atau, istilahnya analisis jalur. Dan, hasilnya berbeda saat diuji SPSS dan SEM.

 

Ketika diuji SPSS mengatakan valid/normal. Tetapi, saat diuji SEM, hasilnya tidak valid/normal. Lalu, saya bertanya kepada diri sendiri. Berarti ada syarat dan ketentuan untuk diuji SPSS atau SEM. Tidak semua data dianalisis dengan SPSS dan SEM. Logikanya, jika itu bisa, maka keluar hasil yang sama, berupa valid/normal.

 

Tidak ada pembeda hasil atara SPSS dan SEM. Jika itu ada perbedaan pada hasil SPSS dan SEM, maka ada syarat dan ketentuan waktu pengujian SPSS dan SEM.

 

Semarang, 4 Juli 2018

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply