• Wednesday, September 30th, 2020

Semua Komponen Berfungsi
Oleh Agung Kuswantoro

10 Juni 1990 adalah hari yang bermakna bagi pesawat British Airways 5390, dimana salah satu kaca kokpit tersebut pecah dan hampir mengeluarkan pilot keluar dari pesawat pada ketinggian 17.000 kaki.

Para peneliti kecelakaan menemukan, bahwa ketika kaca depan kokpit telah dipasang kembali ke pesawat tersebut, ternyata baut yang digunakan untuk memasang kaca itu salah.

Baut tersebut memiliki ukuran lebih besar setengah milimeter. Atau, lebih kecil daripada yang seharusnya dipasang. Oleh karenanya, muncul tekanan udara yang sangat besar pada salah satu kaca kokpit pecah (www.pinterpandai.com)

Apa arti kisah tersebut? Setiap komponen, pasti punya fungsi dan peranannya masing-masing, pada suatu organisasi. Pesawat ibarat organisasi. Baut adalah komponen organisasi.

Pesawat, tanpa baut pasti akan “jatuh” bebas ke bumi saat di udara. Demikian juga, organisasi tidak bisa berjalan dengan lancar/baik, tanpa adanya komponen yang berfungsi dengan baik. Jika ada salah satu komponen mandeg saja, maka organisasi tersebut, pasti berhenti.

Demikian juga, UPT Kearsipan UNNES adalah sebuah organisasi. Pasti, terdiri dari komponen yang banyak. Setiap komponen pasti memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Peran dan fungsi komponen tersebut, tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya.

Baut yang terlalu besar untuk sebuah lubang dalam kaca, menjadikan udara masuk, sehingga pecahlah kaca tersebut.

Demikian juga, salah satu komponen dalam UPT Kearsipan UNNES tidak berfungsi, maka akan berdampak pada ketidaklancaran kegiatan pada UPT Kearsipan UNNES. Jadi, baut tersebut tidak bisa ditukar. Komponen dalam UPT Kearsipan UNNES juga, tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya.

Bendahara punya fungsi vital dalam kegiatan. Tanpa, bendahara kegiatan bisa berhenti. Sekretaris punya fungsi yang sangat penting pula. Tanpa sekretaris, surat tugas kegiatan itu tidak bisa tercipta.

Lalu, setiap komponen harus menjalin hubungan baik dengan komponen lain. Komunikasi, kuncinya. Tanpa adanya komunikasi yang baik, pasti hubungan antar komponen juga tidak baik.

Komponen ini akan bertambah, manakala komponen dalam organisasi tidak berfungsi. Sehingga, akan menambahkan komponen dari luar organisasi.

Kita pernah menambahkan komponen dari luar yaitu MC dan operator IT. Mengapa kedua komponen tersebut muncul? Karena, bisa jadi ada komponen baru atau komponen yang ada tidak berfungsi. Sehingga, muncullah komponen dari luar.

Lalu, apa dampaknya? Organisasi menjadi besar. Tetapi, dalam organisasi tersebut, ada komponen yang tidak/belum berfungsi. Nah, komponen yang berfungsi tersebut perlu dikaji.

Mengapa ada komponen dalam sebuah organisasi tidak berfungsi? Apakah, nanti berakibat buruk dalam organisasi tersebut? Atau, sebaliknya berdampak baik?

Jika, saya boleh berpendapat, adanya tambahan komponen tersebut dalam organisasi akan berdampak baik bagi organisasi. Waallahu’alam.

Semarang, 27 September 2020.
Ditulis di Rumah jam 04.00 – 04.20 WIB.

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply