Setiap Tulisan, Pasti Ada Pembaca
Oleh Agung Kuswantoro
Mendapat undangan dari Ruang Semesta menjadi penyemangat untuk menghadirinya. Ruang Semesta adalah tempat untuk belajar mahasiswa UNNES. Sebuah tempat yang menyediakan buku-buku berkualitas.
Acara bedah buku saya, Alhamdulillah berjalan lancar. Ada 10 mahasiswa yang hadir. 2 diantara yang hadir, saya mengenalnya. Selebihnya, baru mengenalnya di forum tersebut. Maknanya, pesertanya lintas jurusan dan fakultas yang ada di UNNES.
Saya memaparkan isi buku tersebut. Menjelaskan beberapa isi buku tersebut. Lalu, Fajar—pembedah—memberikan komentar atas tulisan-tulisan yang ada di buku berwarna kuning itu.
Ada tiga penanya. Pertanyaan mereka tentang isi buku dan teknik penulisan buku tersebut. Pertanyaan mengenai isi buku seperti tema yang sederhana, namun bisa dituliskan dan mampu memberikan pembelajaran kepada orang yang membaca. Sedangkan, pertanyaan mengenai teknik menulis buku seperti cara, waktu, dan teknik penulisannya.
Pertanyaan-pertanyaan di atas disampaikan oleh peserta, menurut saya itu wajar. Karena, bayangan mereka menulis buku itu susah.
Justru, pandangan saya bahwa menulis buku itu mudah. Hanya butuh komitmen menulis saja. Mendisiplinkan diri agar selalu menulis. Menulis tiap hari, walaupun hanya 10 menit. Abaikan kesalahan ketik atau kalimat yang tidak nyambung.
Saya menjadi haru saat, buku saya dibaca dan dibedah. Dari beberapa peserta ternyata sudah membaca buku-buku saya di Perpustakaan. Mereka memberikan tanggapan positif kepada karya saya. Saya mengira buku saya tidak ada yang baca, karena saya tahu dirilah, bahwa saya bukan penulis handal. Saya masih jauh dari penulis-penulis yang bukunya disajikan di rak-rak toko buku.
Jadi, tugas kita sekarang adalah menulis, menulis, dan menulis. Setiap tulisan, pasti memiliki pembaca. Menjadi kebanggaan, jika ada orang yang memberikan apresiasi atas karya kita. Oleh karenanya, jangan pesimis mengenai kualitas tulisan kita. Teruslah belajar. Perbanyak bacaanya. Lalu, tulislah. Insya Allah, ada orang yang akan membacanya.
Semarang, 7 April 2018
Recent Comments