Alhamdulillah Banyak Yang Tadarus
Oleh Agung Kuswantoro
Sore tadi (29/5/2018) menjadi penyemangat bagi saya untuk tetap mensyiarkan agama Islam pada bulan Ramadhan di lingkungan saya. Yang datang mengaji yaitu Kalisa, Nanda, Rando, Raihan, Wawan, dan Maulana. 5 anak-anak dan 1 orang dewasa.
Biasanya yang mengaji 2 hingga 3 orang. Karena yang datang mengaji banyak, saya dibantu oleh Maulana. Maulana saya beri amanah untuk mengajari Kalisa, pada sesi kedua. Maulana saya nilai sudah pantas untuk mendampingi saya. Kemudian, saya konsen ke-4 orang yang lain. Pembagian tugasnya seperti itu.
Sebelum ke-5 anak datang ke masjid, saya dan Maulana sudah datang terlebih dahulu. Maulana sudah aktif bertanya mengenai materi yang telah ia baca. Saya memberikan tugas ke dia agar mempelajari materi mana yang belum dipahami dari kitab ghorib.
Singkat cerita, datanglah ke-5 anak datang ke masjid. Saya menggunakan model pembelajaran dengan cara meniru. Bacaannya adalah surat alhamuttakur dibaca secara bersama. Hasilnya, mereka hanya hafalan.
Ini diketahui, ketika juz amma yang mereka bawa, saya tukarkan dengan Alquran tanpa huruf latin. Hasilnya, mereka pun kurang mengusai. Terbukti, saat menunjukkan aoa yang dilafalkan dengan hurufnyanya tidak sama. Itu artinya, mereka hafalan.
Setelah mereka mengetahui bacaannya tidak sama dengan yang diucapkan. Lalu, saya memberikan materi tentang hunnah, dimana bacaan mereka tidak pas. Sehingga, saya perlu menyampaikan materi tersebut kepada mereka. Kemudian, mereka praktik melisankan dan memberikan ketukan yang tepat. Dengan cara itu, apa yang dilisankan dan yang ada ditulisan itu sama.
Waktu telah menunjukkan, akan memasuki buka puasa. Segera saya mengakhiri kajian sore itu. Alhamdulillah, ada donatur yang memberikan sebagian rizkinya untuk kajian sore ini untuk berbuka puasa bersama di masjid.
Demikian cerita singkat ini. Semoga membawa kita untuk tetap semangat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini. Amin
Semarang, 29 Mei 2018
Recent Comments