Pembicara Tunggal
Oleh Agung Kuswantoro
Menjadi pembicara tunggal, dimana materinya berupa teori dan praktik itu bukanlah hal mudah. Saya harus menyiapkan segala keperluannya.
E Arsip Pembelajaran adalah karya saya dan Trisna Novi Ashari. Berhubung Trisna-sapaan Trisna Novi Ashari- tidak bisa menghadiri pada kegiatan hari ini (11/3/2018) di Surabaya. Maka, saya menyiapkan segalanya.
Dalam menyiapkan, mulai rencana hingga akan pelaksanaan itu harus detail. Misal, menyiapkan contoh surat, buku, pemberangkatan ke lokasi, edit file, dan persiapan yang lainnya.
Jika saya, bukan seorang yang bekerja di Pagi hingga Sore, mungkin hal ini tidak masalah. Namun, karena aktivitas di kampus yang padat, sehingga persiapan seperti di atas, mengalami kendala. Yaitu, waktu.
Namun, tidak masalah. Saya jalani saja. Di bus, saya membuka laptop untuk menyiapkan hingga mengedit. Saya atasi sedikit demi sedikit, permasalahannya.
Bawaan yang banyak, saya kurangi. Lalu, pemberangkatan lokasi pun saya berangkat agak pagi/gasik.
Ada pengalaman yang menarik saat saya berangkat ke Surabaya, karena persiapannya kurang. Sehingga, kurang konsentrasi di jalan. Apa itu? Kesasar. Kebetulan, tiba di Surabaya tengah malam. Jadi, rasa capek dan mengantuknya masih terasa, akibat macet panjang di Demak. Itulah pengalaman saya yang mengena saat menjadi pembicara tunggal.
Apa pun yang terjadi harus dijalani dan dinikmati. Yakin saja, ini adalah cara Allah akan memberikan suatu kemudahan bagi hambanya. Amin.
Surabaya, 11 Agustus 2018
Recent Comments