Keluarga
Oleh Agung Kuswantoro
“Harta yang paling berharga adalah keluarga”. Itulah lirik sebuah lagu dari “Keluarga Cemara”.
Cerita keluarga yang menarik hati saya untuk mempelajarinya adalah keluarga Imron. Sebagaimana, nama surat dalam Alquran. Yaitu, Ali Imron.
Pak Imron memiliki anak yang sholihah bernama Maryam. Maryam, orangnya sangat suci dari maksiat. Apalagi, perbuatan zina. Bahkan, ia dituduh melakukan perzinaan karena ia telah mengandung/hamil.
Bayi yang dikandungnya bernama Isa. Isa ternyata menjadi seorang Nabi. Padahal, silsilah keluarga Pak Imron begitu sederhana. Namun, bisa menghasilkan anak yang sholihah yaitu Maryam. Kemudian, Maryam memiliki anak sholih bernama Isa. Isa lahir tanpa sosok ayah. Itu pula atas izin dan kekuasan Allah.
Sebaliknya, Kan’an anak seorang Nabi Nuh. Namun, karena tidak taat kepada Allah. Ia memilih tidak naik perahu. Ia ‘meninggal dunia’ dalam keadaan tidak beriman. Padahal, bapaknya seorang Nabi.
Itulah keluarga. Semua Allah sebagai “sutradaranya”. Tidak jaminan, orang tua itu hebat, ‘menghasilkan’ anak hebat. Sedangkan, orang biasa ‘menghasilkan’ anak biasa.
Rembang, 19 Januari 2019
Recent Comments