Mantra-Mantra Supervisi Ala Prof. Tri Joko
Oleh Agung Kuswantoro
Pertemuan ke-11 Mata kuliah Supervisi Pendidikan, ada beberapa catatan yang saya tulis. Catatan tersebut saya menyebutnya “mantra”. “Mantra” supervisi. Mengapa saya menyebut “mantra”? Karena, kata kunci supervisi bisa jadi, orang belum memahaminya.
Lalu, apakah mantra supervisi ala Prof. Tri Joko? Berikut “mantra-matranya”:
1. Supervisi itu pembinaan. Supervisi bukan pengawasan.
2. Pengawasan berbeda dengan supervisi. Pengawasan lebih menekankan pada upaya pemeriksaan untuk mencari kesalahan para pelaksana program. Sedangkan, supervisi menekankan pada peningkatan mutu dan pengembangan staf pelaksana program pendidikan.
3. Tidak semua organisasi memiliki supervisi. Karena, supervisi membutuhkan sumber daya yang sangat baik. Namanya saja “super”. Bagaimana mungkin terwujud “super”, jika sumber daya organisasi tidak berkualitas?
4. Supervisi itu sangat jelas. Supervisi itu berwujud. Bagaimana dikatakan supervisi, jika tidak ada hitam dan putih? Atau, apakah ada orang yang mensupervisi tidak memiliki surat keputusan ditetapkan oleh pimpinan lembaga sebagai supervisor? Jika ada, maka pasti, ia bukan supervisor. Karena, supervisor itu pasti memiliki surat keputusan dan output kinerja yang nyata.
5. Tujuan supervisi adalah pengembangan situasi belajar mengajar yang baik melalui pembinaan dan peningkatan profesionalisme. Artinya, melalui supervisi akan muncul peningkatan kualitas.
Itulah “mantra” supervisi yang disampaikan oleh Prof. Tri Joko. “Mantranya” sangat “menusuk” saya. Karena, selama ini, pemahaman saya mengenai supervisi yaitu pengawasan. Ternyata, saya keliru. Bagaimana menurut Anda, “mantranya” sangat “ampuh” tidak?
Semarang, 22 Mei 2020
Ditulis di Rumah, jam 00.20 – 00.40 WIB.
Recent Comments