Bersilaturahmi ke KH. Drs. Romadlon Syaban Zuhdi
Oleh Agung Kuswantoro
Saat pulang kampung ke rumah asal baik saya di Pemalang dan Istri di Rembang, hal yang selalu dan diupayakan dituju adalah bersilaturahmi ke guru. Di Pemalang, atas telpon yang saya terima agar bisa bersilaturahmi ke pondok pesantren Salafiah Kauman Pemalang dan bertemu dengan guru saya, yaitu KH. Drs. Romadlon Syaban Zuhdi. Guru saya dibidang ketauhidan. Ia sangat banyak menginspirasi saya dalam belajar agama. Enam tahun saya belajar dengannya. Beberapa kitab saya banyak berguru kepadanya, baik di kajian harian dan Madrasah Salafiah tingkat wustho dan ulya.
Merasa senang bisa bertatap muka secara langsung. Saya ditemui di ruang tamu rumahnya dan didampingi oleh istrinya, Ibu Nyai Iswatun. Saat pembicaraan, saya lebih cenderung berterima kasih atas ilmu-ilmu yang disampaikan dulu kepada saya. Saya merasakan manfaatnya hingga sekarang. Perjuangan dulu begitu terasa. Memang ilmu tak terkikis oleh waktu.
Selain, obrolan tentang ucapan terima kasih, saya juga mohon dukungan atas apa yang saya perjuangan di Semarang, yaitu Madrasah yang saya bentuk—Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam—dan rencana pembuatan Pondok Pesantren Mahasiswa di lingkungan saya sendiri.
Mengapa saya memprioritaskan “pembangunan” dari sisi keilmuan dengan membuat Madrasah dan Pondok Pesantren? Karena, pengalaman saya sendiri itu, yaitu ilmu dapat merubah segalanya. Khususnya, dengan ilmu semua menjadi lebih baik. Dari, gelap menuju terang. Dari, bodoh menuju pandai. Kurang lebih seperti itu.
Semoga pertemuan saya dengan KH. Drs. Romadlon Syaban Zuhdi menjadi berkah untuk saya dan keluarga dan menjadi penyemangat dalam berjuang di agama Allah. Hal ini pula, agar saya hidup menjadi imbang antara dunia dan ahkhirat. Jangan terlalu ngoyo dengan kehidupan dunia, karena masih ada kehidupan berikutnya. Nah, apakah Anda sudah menyiapkannya? Wallahu ‘alam.
Pemalang, 28 Juni 2020
Ditulis di rumah Mbah Yum, jam 05.15-05.30 WIB.
Recent Comments