• Wednesday, June 05th, 2024

Ikhlas

Oleh Agung Kuswantoro

“Gus yang Ikhlas, ya?” kalimat itulah yang sering diucapkan oleh KH Abdullah Sidiq (almarhum). Dulu, beliau adalah pengasuh pondok pesantren Salafiyah Kauman Pemalang.

Kalimat tersebut sering diucapkan saat siang jam 14.00 hingga 14.30 Wib secara langsung kepada saya ketika baru datang ketika tiba di kelas Madrasah Diniyah Wustho – Ulya Salafiyah Kauman Pemalang.

Saat itu, saya mendengarkan kalimat tersebut, biasa saja. Sekarang, ternyata kalimat tersebut sangat bermakna. Ketika membuka kitab Ta’lim al-Muta’allim karya Az-Zurnuji, fasal finniyati hal at-ta’allam, bahwa niat seorang pelajar dalam menuntut ilmu harus ikhlas mengharap ridho Allah. Wayanbaghi an-anwiya al-muta’allim bitholabil ‘ilmi ridho Allahi ta’ala. Kalimat dalam kitab tersebut yang perlu diperhatikan adalah ridho Allah. Beberapa pendapat memaknai ridho Allah dengan kalimat ikhlas.

Saya jadi teringat kalimat KH. Abdullah Sidiq: Ikhlas ya, Gus”. Mungkin ada korelasi/hubungan antara ucapan yang disampaikan dengan KH. Abdullah Sidiq dengan kitab tersebut. Dimana, niat mencari ilmu bagi pelajar/santri itu, ikhlas/ridho.

Yang namanya cari ilmu itu, pasti: kepanasan, lapar, kesusahan, dan merasa kekurangan lainnya. Sehingga niat mencari ilmu harus kuat. Ikhlas/ridho itulah kuncinya, dalam mencari ilmu. Jika tidak Ikhlas dalam mencari ilmu, maka akan kesusahan.

Demikian juga, bagi orang yang mampu/bertetangga/orang yang mampu agar membantu orang yang sedang menuntut ilmu. Jadi, jika ada orang mencari ilmu, jangan (malahan) dimanfaatkan untuk diambil uangnya. Misal: kos dengan harga diluar batas pasar, mematok dengan harga tinggi untuk makan siang, membagikan sarapan gratis, dan mempermudah langkah santri/siswa/mahasiswa dalam menuntut ilmu. Intinya mempermudah siswa/santri untuk belajar dan tidak mempersulit mereka dalam belajar. Tetap semangatlah para santri/siswa/mahasiswa dalam menuntut ilmu. Ikhlas, ikhlas, dan ikhlas. Ridho, ridho, dan ridho. []

Semarang, 28 Mei 2024/20 Dzulqoidah 1445. Ditulis di FEB jam 10.40 – 10.47 Wib.

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply