Archive for ◊ September, 2024 ◊

• Monday, September 30th, 2024

Cara Langit

Oleh Agung Kuswantoro

Hidup tak selalu menggunakan akal dan kemampuan harta. Menurut para ahli, bahwa hidup bisa dijalankan dengan cara langit. Pernah kita mendengar, bahwa sedekah dapat menghilangkan/menjauhi musibah. Logika akal mengatakan: “mana ada orang telah mengeluarkan uang, lalu musibah menjadi hilang”. Adanya: setelah mengeluarkan uang, jumlah uang yang dimiliki oleh orang tersebut menjadi berkurang.

Dari satu contoh saja, sudah terlihat, bahwa hidup itu tak selamanya membumi, tetapi juga melangit. Oleh karenanya, kadang kita perlu menggunakan cara langit untuk menggapai sebuah tujuan hidup. []

Ditulis di Fatimah Azzahro jam 11.07 – 11.09 Wib. 22 September 2024/19 Robiul Awal 1446.

• Saturday, September 28th, 2024

Jalani Saja

Oleh Agung Kuswantoro

Dalam hidup ini, masalah pasti ada. Guru saya mengatakan: “jalani saja, hidup ini”. Artinya: jika ada permasalahan, maka hadapi saja. Jangan sampai kita lari/lepas/menjauh dari masalah. Karena masalah itu, mendewasakan seseorang agar lebih bijak dan arif dalam menjalani kehidupan. []

Ditulis di Fatimah Azzahro, jam 10.52 – 10.54 Wib. 22 September 2024/19 Robiul Awal 1446.

• Saturday, September 28th, 2024

Tulisan/Buku Sosial, Alhamdulillah Ada yang Mensitasi

Oleh Agung Kuswantoro

Alhamdulillah, atas izin Allah ternyata tidak hanya tulisan yang bertema administrasi perkantoran, manajemen perkantoran, atau kependidikan. Tetapi, tulisan yang bertema sosial pun ada yang mensitasi. Selama ini, saya menuliskan tema sosial (berupa: agama atau lingkungan sekitar) hanya untuk mengasah otak dan melancarkan ide saja agar tetap menjadi pribadi yang berilmu, sehingga tetap membaca kitab suci, kitab, buku, atau membaca alam semesta ini.

Jika saya perhatikan yang mengutip tulisan saya yang bertema sosial adalah mahasiswa berasal dari UIN (Universitas Islam Negeri). Mungkin karena tulisan saya – yang bertema sosial tersebut – nyambung dengan prodi-prodi di kampus yang banyak mengkaji ilmu agama Islam. Mari semangat menulis untuk diri dan syukur bisa memberikan manfaat kepada sesama. Amin. []

Ditulis di Rumah jam 10.20 – 10.25 Wib. 21 September 2024/17 Robiul Awal 1446.

• Thursday, September 26th, 2024

Adab Santri/Siswa Kepada Ustad/Guru
Oleh Agung Kuswantoro

Guru kami Burhanuddin, pengarang kitab Al-Hidayah bercerita bahwa salah seorang pembesar negeri Bukhara duduk dalam suatu majlis pengajian, ditengah-tengah pengajian, dia sering berdiri. Lalu oleh teman-temannya ditanya mengapa berbuat demikian. Dia menjawab: “Sungguh putra guruku sedang bermain di jalan oleh karena itu jika aku melihatnya aku berdiri untuk menghormatinya”.

Beliau berkata: “Aku mendapat kedudukan ini karena aku menghormati guruku”, Abi Yazid Addabusi. Aku selalu melayani beliau, memasak makanannya, dan aku tak pernah ikut makan bersamanya.”

Catatan: Bersumber dari Kitab Ta’lim Al-Muta’allim.

Semarang, 18 September 2024/14 Robiul Awwal 1446
Ditulis di Rumah jam 18.20-18.25 Wib

• Tuesday, September 24th, 2024

Mendetailkan dan Menyatukan Ruang

Oleh Agung Kuswantoro

Setelah mendesain sebuah rumah, langkah selanjutnya adalah mendetailkan dan menyatukan ruang agar menjadi sebuah bangunan. Adapun nama bangunan tersebut adalah rumah. Jika yang didetailkan berwujud kotak, maka dinamakan ruang.

Ruang sebuah rumah, kurang lebih ada: ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga. Didalam ruang tamu akan diberi luas meja dan kursi hingga hiasan yang akan dipasang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Demikian juga kamar tidur akan diberi kasur hingga lemari baju yang sesuai dengan kriteria tempat tersebut. Dan, didalam ruangan-ruangan dalam rumah tersebut akan diisi dan diukur– yang tidak bisa saya – sampaikan secara detail. Belum lagi didalam ruangan tersebut ada hiasan-hiasan yang menarik.

Artinya: dalam sebuah sistem ada struktur data yang detail. Misal, data surat masuk – keluar, maka ada subdata: dari/kepada, nomor surat, hal, lampiran, alamat yang dikirim/alamat penerima, isi  surat, panandatangan surat, dan tembusan.

Data pegawai ada struktur subdata: tempat tanggal lahir, NIP/NRP, kota lahir, status, nama lengkap, nama panggilan, jabatan, pangkat, prestasi, dan subdata lainnya dalam kepegawaian.

Adapun hiasan adalah sub submenu yang menguatkan fungsi dari ruangan. Jika dalam sebuah sistem, maka hiasan adalah fitur-fitur yang mempercantik sebuah sistem.

Nah, bagaimana dengan sistem informasi sekolah? Ada data apa saja? Silakan Bapak/Ibu amati dan kajilah peraturan-peraturan mengenai manajemen sekolah. Bagus lagi, tambahkan “asupan” bacaan berupa artikel internasional/nasional yang menguatkan sistem informasi sekolah. Kajilah dengan baik sebagai “bekal” Bapak/Ibu merancang sebuah rumah dengan ruangan-ruangan yang jelas. Syukur, memiliki hiasan yang menarik pada rumah (baca: fitur sistem tersebut). Semoga Bapak/Ibu adalah perancang desain sistem yang baik. Amin. []

Semarang, 17 September 2024/13 Robiul Awal 1446

Ditulis di Rumah jam 18.20 – 18.27 Wib.

• Tuesday, September 24th, 2024

Ustad Thohir: Salah Satu Sosok yang Mempengaruhi Hidup Saya
Oleh Agung Kuswantoro

Suatu Ketika saya ada kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di Kecamatan Pemalang (10 Juni 2024). Saya, berangkat dari Semarang pagi jam 06.00 Wib. Alhamdulillah sampai Pemalang jam 07.00 Wib. Saya menyempatkan sarapan di warung megono di Alun-alun kota Pemalang. Setelah sarapan, saya menyempatkan sholat Dhuha di Masjid Agung Pemalang.

Tak disangka, Allah mempertemukan saya dengan Ustad Thohir. Ustad Thohir adalah guru saya dalam bidang fikih dan tasawuf. Saya belajar fikih dasar hingga menengah dari Ustad Thohir. Dari kitab yang sederhana sekali yaitu: “Al Fiqh al Wadih” di Madrasah Salafiyah Kauman Pemalang. Lalu, malam harinya saya belajar kitab “Tanbihul Tohofilin” selama 3 tahunan.

Ustad Thohir selalu memberikan “mantra” kehidupan kepada saya agar selalu bersyukur dan berilmu sebagai pegangan hidup di dunia – akhirat. Terima kasih ustad Thohir atas nasihat dan pesan-pesan kehidupan yang sangat bermanfaat untuk diri saya dalama berjuang kehidupan dunia – akhirat. []

Ditulis di Pemalang, 15 September 2024/11 Robiul Awal 1446, jam 10.38 – 10.40 Wib.

• Saturday, September 21st, 2024

Berbeda
Oleh Agung Kuswantoro

Berbeda itu tidak apa-apa. Dalam hidup saya, beberapa kali pernah mengalami “perbedaan” yang sangat prinsipal. Solusi dari perbedaan adalah menghormati perbedaan dari orang yang berbeda tersebut atau mempertahankan perbedaan tersebut pada tempat yang berbeda (artinya: kedua orang yang berbeda meninggalkan tempat selama ini ia tempati atau salah satu diantara orang tersebut, meninggalkan tempat yang ia ditempati.

Dengan cara ini, masing-masing individu yang berbeda akan mendapatkan kesuksesan pada tempatnya masing-masing. Semoga kita termasuk pribadi yang bisa saling menghormati sebuah perbedaan tersebut. []

Ditulis di Rumah Pemalang, 15 September 2024/11 Robiul Awal 1446, jam 19.42 – 19.45 Wib.

• Saturday, September 21st, 2024

Tulus
Oleh Agung Kuswantoro

Tulus adalah mengharapkan sesuatu tanpa balas jasa. Bisa dimaknai tulus itu ikhlas. Saya ingin dan berharap dapat melakukan sikap terpuji tersebut.

Banyak orang mengajarkan kepada saya mengenai tulus. Sikap yang tak terlihat, namun bisa dirasakan. Itulah, tulus.

Dari kecil saya menemukan sosok yang tulus kepada saya. Namun, pastinya saya tidak menyebutkannya, siapa yang berbuat tulus kepada saya. Karena, ia ingin menjaga sikap tulusnya kepada saya.

Sebagai penutup, saya hanya bisa mendoakan dan kirim Al-Fatihah kepada orang-orang yang tulus dalam berbuat kebaikan kepada saya. Saya pun berharap menjadi orang yang tulus seperti “guru-guru” kehidupan saya tersebut. Amin []

Ditulis di Pemalang, 15 September 2024/11 Robiul Awal 1446, jam 09.55 – 09.57 Wib.

• Thursday, September 19th, 2024

Hukuman

Oleh Agung Kuswantoro

Dalam menjatuhkan sebuah hukuman, cobalah orang yang memberikan hukuman bertanya kepada yang calon dihukum dulu. Bisa jadi, ada alasan tertentu yang dipertahankan dan dipertanggung jawabkan oleh seseorang yang akan dihukumi bersalah.

Bertanyalah dari lubuk hati yang terdalam oleh orang yang akan memberi hukuman. Otak dan hati orang yang akan dihukum dengan orang yang memberi hukuman itu berbeda. Terlebih orang yang dihukum lebih muda dan masih memiliki jangka waktu hidup yang panjang dibanding dengan orang yang akan memberi hukuman. Semoga kita menjadi orang yang bijak. []

Ditulis di Rumah Pemalang, 15 September 2024/11 Robiul Awal 1446, jam 19.46 – 19.50 Wib.

• Thursday, September 12th, 2024

Adab dengan Guru/Ustad
Oleh Agung Kuswantoro

Hendaknya tidak banyak bicara di hadapan guru. Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan/keadaan belum baik. Harus menjaga waktu. Jangan mengetuk pintunya, tapi sebaliknya menunggu sampai beliau keluar.

Alhasil, seorang santri harus mencari kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan ia murka, mematuhi perintahnya asal tidak bertentangan dengan agama, karena tidak boleh taat pada makhluk untuk bermaksiat kepada Allah. Termasuk menghormati guru adalah menghormati putra-putranya, dan orang yang ada hubungan dengan kerabatnya.

Semarang, 7 September 2024/3 Robiul Awwal 1446. Diambil dari kitab Taklim al-Muta’allim.