• Saturday, January 04th, 2025

Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Populer

Oleh Agung Kuswantoro

 

Materi yang disampaikan oleh pembicara yaitu Ulil Absor Abdallah dan Nurul Chomariah, menjadikan saya berpikir ada dalam ranah penulis mana. Saya mau menjadi penulis yang bergenre populer atau ilmiah?

 

Adalah Ulil Absor – Gus Ulil untuk sebutan berikutnya – yang mengajarkan menulis bergenre nonfiksi atau akademik/ilmiah. Kata Gus Ulil menulis tak harus banyak jumlah bukunya, namun menimbulkan dampak/manfaat bagi masyarakat. Dampak itu seperti diberi kritis, komentar, atau diresensi buku karya kita. Terlebih, yang meresensi adalah orang yang punya otoritas/pakar. Rasanya menjadi sesuatu sekali bagi penulis.

 

Bagi penulis bahwa kritikan, masukan, dan resensi buku adalah sebuah penghargaan seorang penulis. Dalam menulis akademik ada kaidahnya yaitu tata bahasa, pesan, dan keindahan. Istilahnya, gramatikalnya juga ada. Ada nahwu sorof, balahoh, dan mantiq.

 

Selain itu, menulis nonfiksi butuh observasi dilakukan berkali-kali agar mendapatkan data yang valid. Setelah itu, data diolah dan dituliskan. Setelah ditulis, dibagikan kepada sesama penulis atau komunitas yang sebidang. Setelah mendapatkan masukan dari teman/komunitas, baru diajukan ke penerbit. Nanti dari penerbit juga ada masukan dari editor.

 

Editor itu ada dua yaitu editor yang mengedit substansi buku dan editor yang mengedit gaya bahasa buku. Nah, disitulah, penulis berjuang mati-matian agar bukunya bisa terbit.

 

Budaya menulis tersebut ada di masyarakat Amerika. Betapa “kejam” penerbit di Amerika, dimana editor sangat dominan dalam merevisi. Cobalah, Anda menjadi penulis seperti itu. Lihatlah, nanti  lihat apa yang terjadi.

 

Beda dengan menulis populer. Bisa jadi menulis tiap hari. Menulis tiap hari itu bisa dimaknai, menulis dengan tema yang sesuai trend. Bisa dikatakan “pokoke nulis”. Dalam gaya “pokoke nulis” hal yang terpenting adalah mengalir alur menulisnya. Tema apapun bisa menjadi tema menulis. Tidak membutuhkan observasi yang mendalam, yang penting berani menulis.

 

Ibu Nurul Chomariah banyak memberikan tips-tips menulis dengan gaya seperti ini. Terlebih. Beliau berlatar belakang psikologi, jadi “enteng” rasanya menulis seperti ini.

 

Nah, bagaimana dengan Anda? Mau jadi penulis bergenre mana? Ilmiah atau populer? Temukanlah dalam diri Anda! Anda yang lebih tahu tentang diri Anda sendiri. []

 

Semarang, 7 Februari 2021

Ditulis di Rumah jam 06.00 – 06.30 WIB. Suasana hujan di luar rumah.

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply