• Monday, January 13th, 2025

Sepatu 300.000

Oleh Agung Kuswantoro

Suatu hari anak remaja datang ke seseorang. Sebut saja, remaja tersebut adalah Sen. Lalu seseorang tersebut adalah Riyu. Riyu adalah pegawai kantor pos.

Sen telah lulus sarjana yang menyandang fresh graduate. Sen dapat panggilan pekerjaan baru di daerah Ibu Kota Jawa Tengah sebagai guru. Sen waktu itu, tidak memiliki sepatu pantovel. Datanglah Sen ke Riyu – yang dianggap mampu secara ekonomi – dimana memiliki sepatu pantovel yang banyak.

Maksud kedatangan Sen adalah meminjam sepatu atau meminta sepatu Riyu yang tidak terpakai. Singkat cerita Riyu menyatakan tidak punya sepatu atau tidak meminjaminya ke Sen. Entah kenapa, istri Riyu (sebut saja namanya: Sauri) itu mengetahui peristiwa tersebut.

Pada hari tertentu, Sauri datang ke rumah Sen. Tanpa basa-basi, Sauri datang ke rumah Sen (yang jauh) dengan menggunakan becak. Tanpa ada kata-kata yang panjang, Sauri berkata kepada Sen: “Sen, ini uang 300.000; silahkan gunakan untuk beli Sepatu. Jika ada sisa, uangnya untuk kamu.” Setelah mengasihkan uang kepada Sen, Sauri berkata kepada ibu kandung Sen (mengingat Sen adalah anak yatim). Sauri berkata kepada Ibu Sen: “Semangat bekerja ya? Semoga sukses”.

Setelah puluhan tahun, Allah mendengarkan doa dari Sauri. Alhamdulillah Sen sekarang sudah lulus studi doktoral dan memiliki pekerjaan tetap di sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah.

Sen hanya berkata kepada dirinya: Alhamdulillah, Allah masih mempertemukan dengan orang yang ikhlas. Dimana Sauri memberi uang yang dianggap banyak (oleh Sen), nemun orang tersebut tidak mengharapkan apa-apa. Tulus memberi saja. Pelajaran penting bagi Sen adalah saat tangan kanan memberi, usahakan tangan kiri tidak melihat. Apalagi, mulut berkata. Cukup mulut diam, agar tangan dan hatinya yang bekerja. Memberi karena Allah. Memberi ya memberi saja, tanpa ada maksud  apa-apa. Semoga kita bisa menjadi orang yang baik dan ikhlas seperti Sauri. Amin []

Semarang. 6 Agustus 2024/1 Sofar 1446 jam 13.05 – 13.11 Wib. Ditulis di Gedung UPT Kearsipan lantai 2.

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply