Manusia Ibarat Ratu
Oleh Mawardi Labay El-Sulthani
Kita ini ibarat ratu – kekasih – kesayangan Allah, yang sudah disiapkan semua keperluan hidup dan kehidupan kita. Ada tiga ratu:
- Bernama Ratu Jahilah = Ratu bodoh/Bloon – Al Baqarah, ayat 6 dan 7.
- Bernama Ratu Ghafilah = Ratu Lalai – Al Baqarah, ayat 8, 9, 10, 11, dan 12.
- Bernama Ratu ‘Aqilah = Ratu Cerdik – Al Baqarah, ayat 1 sampai dengan 5.
Ratu Jahilah
Ratu Jahilah ialah manusia yang bodoh hanyut dengan dunia, tidak tahu bahwa ia akan keluar dunia – cinta kepada alam tidak tahu Allah Swt Yang Punya alam. Bersenam berolah raga – tidak mau olah jiwa, melecehkan agama Allah Swt. Pandai bergaul sesame manusia – tetapi tidak pandai berhubungan dengan Allah Swt. Inilah orang kafir yang tidak ber-Tuhan kepada Allah Swt/Atheis – komunis.
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. “Allah mengunci mata hati mereka dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (Al Baqarah, ayat 6 – 7)
Ratu Ghafilah
Ratu Ghafilah ialah manusia yang lalai, inilah manusia yang dinamakan maju tidak mundur pun tidak, ditengah-tengah dilamun ombak, terlena-lena dengan keindahan dunia, lalai dengan hari akhirat, mereka sadar dan tahu, bahwa ada kampung abadi, cuma lalai beribadah, munafik, fasik namanya, sama saja derita yang akan dialaminya, malah lebih jahat – menumpuk harta untuk 7 turunan, kolusi – korupsi – merencanakan hidup terus, menipu Allah dan menipu orang beriman dan lebih parah lagi menipu diri sendiri, pendendam, licik – penumpuk harta – jahat dan penghayal.
Ratu Aqilah
Ratu Aqilah ialah manusia yang cerdas/cerdik. Hidupnya seimbang. Inilah orang yang beriman dan bertaqwa, menuju jalan hidup yang lurus, yang semestinya, yang sewajarnya. Dia kejar dunia, tidak lupa akhiratnya. Dia cinta kepada alam juga cinta kepada Allah Yang Punya alam. Dia keliling Eropa juga keliling Ka’bah. Inilah yang dikatakan “Muthmainnah”. Dia hablum minannaas dan hablum minallah, yang cerdas. Ratu Aqilah adalah manusia yang berpola hidup panjang: dasi panjang, akal panjang, dia selalu berdo’a sebagai berikut:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Al Baqarah, ayat: 201).
Seterusnya pola hidup Ratu Aqilah ialah membaca – memahami – mengamalkan Surat Al-Qashash ayat 77 sebagai berikut:
“Dan renggutlah/ambillah/carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qashas, ayat: 77)
Rincian Ayat:
- Carilah kekayaan sebanyak-banyaknya- renggutlah isi alam ini yang halal dan banyak/manfaatkan isi bumi ini dengan semaksimal mungkin untuk kepentingan umat manusia.
- Untuk tujuan kampung akhirat/kampung keselamatan/Penanaman Modal Akhirat (PMA).
- Untuk kebahagiaan pribadi tidak dilupakan, jangan diabaikan keperluan dan keindahan hidup di dunia.
- Untuk berbuat baik sesama manusia yang dinamakan IHSAN.
- Untuk memperindah dunia yang telah indah juga.
- Jangan bikin kerusakan di bumi walau sekecil apapun.
- Allah tidak mencintai orang yang membikin kerusakan. Ingat kalau sudah tidak dicintai Allah pasti azab yang keras akan ditimpakan kepada anak cucu Adam/manusia.
Sangat canggih kalau diterapkan didalam hidup dan kehidupan orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Inilah yang dinamakan Ratu Aqilah.
Diedit Oleh Agung Kuswantoro, tanggal 18 September 2025/25 Robiul Awwal 1447, jam 04.40-04.55 Wib. Sumber: Mawardi Labay El-Sulthani. 2022. Zikir dan Doa Dalam Kesibukan. 2022. Jakarta: Penerbit Al-Mawardi Prima.
Recent Comments