Negeri yang Damai
Oleh Agung Kuswantoro
Negeri yang damai adalah impian setiap manusia. Terlebih saat sekarang, di tengah ramainya beda pendapat antar satu manusia dengan manusia lainnya. Beda pendapat, itu tidak masalah. Yang penting, jangan sampai berselisih. Itulah pesan yang disampaikan oleh khotib sholat Id di Alun-alun kota Pemalang.
Menarik yang disampaikan oleh khotib, dimana mengibaratkan Darussalam (baca: negeri kedamaian) yang diidamba oleh umat. Jangan ada sampai terjadi perpecahan antar umat, walaupun beda pendapat. Jika mulai terjadi perpecahan dalam suatu tempat, maka bersiaplah untuk hancur tempat tersebut karena didalamnya terjadi: saling mengejek, saling menghina, dan saling-saling dari perbuatan baik.
Adalah takwa, iman, dan islam adalah modal yang harus didapatkan agar seseorang memiliki rasa damai. Damailah mulai dari sendiri karena ketakwaan, keimanan, dan keislaman. Lalu, damailah dalam suatu tempat yang bernama negeri yang damai. Tanpa ada rasa takwa, iman, dan islam akan sulit terwujud negeri yang damai.
Hal yang terpenting lagi adalah toleransi atau saling menghargai antar sesama. Toleransi dimaknai sebagai penghormatan atas sikap seseorang yang berbeda. Perbedaan harus dihargai agar tempat tersebut menjadi lebih baik. Jika seseorang bisa melakukan toleransi, maka Darussalam atau negeri yang damai akan mudah terwujud. Semoga tempat kita yang kita tinggali memiliki karakter untuk mewujudkan Darussalam. Amin. [].
Ditulis di Sulang, Rembang, 11 April 2024/2 Syawal 1445 jam 12.00-12.10 Wib.
Recent Comments