Kandungan Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim: Menulis – Membaca Bagi Siswa/Santri
Oleh Agung Kuswantoro
Kitab Adabul Alim wal Muta’allim sangat cocok bagi seorang guru-murid. Kandungan Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alli yaitu: fadhilah ilmu, macam-macam ilmu, etika guru (al-mu’allim), etika murid (al-muta’allim), dan etika dalam berfatwa (al-ifta). Dalam bab fadhilah ilmu yang dibahas adalah antara ilmu dan ibadah, senandung keagungan ilmu, ridho illahi sebagai tujuan ilmu, dan kemuliaan para ulama. Dalam bab macam-macam ilmu yang dibahas adalah ilmu, syar’i, ilmu ghoiru syar’i, cabang masalah yang mengajarkan ilmu dan memberikan fatwa. Dalam bab etika guru (al-mu’allim) yang dibahas adalah etika personal guru, etika guru dalam belajar, etika guru dalam mengajar, dan ujian serta kerelaan mengajar. Dalam bab etika dalama berfatwa (al-ifta) adalah konsep fatwa, pihak pemberi fatwa (al-mufti), dan pihak yang meminta fatwa (al-mustafti).
Ada point yang saya dapat dari kitab “Adabul ‘Alim wal Muta’allim” yaitu siswa/murid itu sering/berkali-kali membaca atas catatan materi yang telah disampaikan oleh guru. Bahkan, jika materi sesuatu yang baru, maka segeralah murid tersebut untuk menulis materi dalam sebuah buku tulis. Dari keterangan dalam kitab karangan Imam Nawawi menjadikan saya merenung bahwa murid itu minimal melakukan dua kegiatan yaitu: membaca dan menulis.
Membaca yang dimaksudkan adalah membaca buku/teori yang telah diajarkan oleh guru, sedangkan menulis yang dimaksudkan adalah menulis atas materi yang telah disampaikan atau telah dibaca (sesuatu yang baru).
Coba perhatikanlah siswa saat ini: “Apakah dua kegiatan tersebut masih dilakukan usai pulang sekolah?” Jika belum, maka lakukanlah. Karena, dua kegiatan tersebut memiliki dampak yang luar biasa sebagaimana “pesan” dalam kitab tersebut.
Jika siswa/murid sudah melakukan dua kegiatan tersebut, maka pertahankanlah hingga saat ini dan dalam kondisi apa pun. Mengapa? Orang mencari ilmu itu sampai akhir hayat/mati. Artinya, saat mendapatkan ilmu/informasi, maka segera tulislah dan bacalah. Jika seseorang merasa “kurang” ilmu, maka belajarlah. Saat belajar, secara tidak langsung orang tersebut akan membaca dan menulis. Mari budayakan kegiatan membaca dan menulis agar ilmu yang didapatkan oleh murid itu, membekas dalam hati dan pikiran. Cobalah!
Identitas Kitab
Judul : Adabul ‘Alim wal Muta’allim
Penulis : Imam an-Nawawi
Tebal : 110 halaman
Agung Kuswantoro, alumni Madrasah Diniah Wustho dan Ulya Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang
Semarang, 21 Mei 2024/12 DzulQodah 1445 H
Ditulis di Gedung UPT Kearsipan UNNES jam 14.10 – 14.35 Wib.
Recent Comments