• Saturday, May 10th, 2025

Aamiin
Oleh Agung Kuswantoro

Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina. (QS. Ghafir: 60).

Sewaktu saya/khatib menjadi makmum sholat Jumat pada tahun sekitar 1995 – 2000, dimana ada seorang Khotib menyampaikan khutbahnya, sempat berhenti sejenak. Khotib mengajak jamaah agar mengatakan balasan sholawat (Allahumma sholli ‘alaih), dimana jamaah saat Khotib mengatakan sholawat (Allohumma solli ‘ala sayyina Muhammad), tidak ada yang menjawab: “Allahumma solli ‘alaih”. Sampai tiga kali ajakan untuk menjawab Sholawat Nabi tersebut. Alhamdulillah, pada ajakan kedua dan ketiga: mulai disambut balik oleh jamaah. Termasuk pada kalimat Aamiin, saat Khotib mengatakan Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat. Dimana, jamaah mengatakan secara bersama-sama dengan kalimat “Aamiin”. Adapun khotib tersebut adalah Habib Ali al-Habsi (almarhum).

Guru saya mengajarkan: Aamiin, bukanlah ayat. Yang artinya: istajib du’a ana (kabulkanlah doa kami). Menurut Ali As-Shabuni dalam karyanya Shafwatut Tafasir mengatakan, kata Aamiin, bukan merupakan ayat menurut kesepakatan ulama. Kata Aamiin berarti: terimalah doa kami (As-Shabuni, 1999: 25).

Perbedaan Kata
Berikut perbedaan kata Aamiin dan pelafalannya:

  1. Amin : Aman (alif dan mim dibaca pendek).
  2. Amiin : Jujur (alif dibaca pendek dan mim dibaca panjang).
  3. Aamiin : Ya Allah, kabulkanlah doa kami. (Alif dan mim dibaca panjang).
  4. Aamin : Meminta perlindungan (Alif dibaca panjang dan mim dibaca pendek).

Imam Al-Baghowi mengatakan, makna kata Aamiin dengan alif dan mim dibaca panjang) memaknainya: “Allahumma isma‘ wa istajib” atau “Tuhanku, dengar dan kabulkanlah.”

Mujahid berpendapat, Aamiin adalah salah satu asma Allah. Ada juga ulama berpendapat bahwa Aamiin adalah “sampul” atau “segel” doa. Ada juga ulama yang mengatakan, “Aamiin” adalah “segel” Allah atas para hamba-Nya yang dapat melindungi mereka dari bahaya sebagaimana “sampul” buku yang memeliharanya dari kerusakan.

Imam Al-Baghowi dalam Tafsir Ma’alimut Tanzil-nya meriwayatkan hadits dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Jika imam membaca ‘ghairil maghdhūbi alaihi wa lad dhalin’, hendaklah kalian menjawab ‘Aamiin’ karena Malaikat juga menjawab: Aamiin dan imam juga membaca Aamiin. Siapa saja yang jawaban Aamiin -nya berbarengan dengan Malaikat berkata: Aamiin, maka akan diampuni dosanya (dosa kecil) yang telah lalu.

Penutup

Marilah kita baca Aamiin yang mantap agar doa kita dikabulkan oleh Allah Swt. Jangan diam, saat ada suatu doa dipanjatkan oleh Imam atau Khotib. Semoga melalui kalimat Aamiin ini, mengantarkan permintaan/doa kita diterima oleh Allah Swt. Aamiin.

Ditulis di Rumah jam 18.30 – 18.52 Wib. 4 Mei 2025 / 6 Dzul Qo’dah1446

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply