Mencari Sosok Pakar Media Pembelajaran
Oleh Agung Kuswantoro
Selama 9 tahun saya mengajar di UNNES, tepatnya prodi pendidikan administrasi perkantoran, jurusan pendidikan ekonomi UNNES. Alhamdulillah sudah menghasilkan 12 buku dari mata kuliah yang saya ampu. Pada semester ini (genap 2017/2018), saya diberi mandat untuk menyampaikan mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran.
Pertama kali mendapatkan SK mengajar mata kuliah ini, terasa “shock”, karena bingung apa yang akan saya sampaikan. Berkaca pada dosen senior, bahwa inti mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu membuat media pembelajaran sesuai dengan kompetensinya. Kemudian, saya memahami Rencana Pembelajaran Semester (RPS), ternyata referensi dari media pembelajaran sangat minim.
Penasaran saya terkait referensi yang minim. Saya membuka google scholar, muncullah Azhar Arsyad. Sosok ini, saya kenal sejak mahasiswa (2002-2006). Kebetulan, skripsi saya berkaitan dengan pembuatan media pembelajaran stenografi, yaitu pembelajaran stenografi dengan media audio.
Sitasi buku tersebut sangat tinggi, yaitu 9572 (scholar per 19 Maret 2018). Lalu, saya mencoba membuka sosok Azhar Arsyad. Ia adalah dosen di Universitas Islam Alauddin Makassar. Selain, karyanya berupa buku media pendidikan. Ia pun pernah menulis bahasa Arab dan metode pengajarannya dan buku Pokok-Pokok Manajemen: Pengetahuan praktis bagi pimpinan dan eksekutif. Melihat profilnya, ia memang konsen dibidang pendidikan. Namun, pada konteks media, saya belum mendapatkan “greget”nya. Ia adalah guru besar ilmu manajemen dan pendidikan bahasa Arab.
Penelusuran saya pun masih berlanjut. Kemudian, saya bertemu dengan Adi Nurcahyono. Dosen UNNES berasal dari FMIPA. Ia masih muda. Ia pernah memberikan materi media pembelajaran saat PEKERTI. Saya tertarik dengan “media” yang ia terapkan di kelas. Khususnya media berbasis teknologi informasi. Ia konsen pada media pembelajaran matematika. Hal yang menarik dari Adi Nur Cahyono yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis IT. Ia mampu memperagakan pertanyaan-pertanyaan secara online, dimana dapat dijawab melalui HP android. Selain itu, ia menunjukkan e learning yang ia bangun sendiri dengan kapasitas tertentu.
Kemudian, saya juga bertemu dengan Romi Satrio Wahono. Dosen Ilmu Komputer UDINUS. Bagus sekali artikel-artikelnya. Saya membaca pengalaman-pengalamannya di websitenya. Menunjukkan ia tokoh media pembelajaran. Ia pun sering menjadi juri dalam lomba media pembelajaran.
Sesuatu yang menarik perhatian saya, yaitu ia mampu menjelaskan aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran, meliputi aspek rekayasa perangkat lunak, desain pembelajaran, dan komunikasi visual. Dari masing-masing aspek tersebut terdapat beberapa indikator yang harus dipahami oleh pembuat media pembelajaran.
Trend pembelajaran sekarang berbasis media sosial. Ada peneliti dari Madrid membuat desain pembelajaran berbasis media sosial. Ia meneliti social media learning. Analisisnya bagus sekali. Silakan bisa dibaca dengan kata kunci di google social media. Learning: an approach for composition of multimedia interactive object in a collaborative learning environment. Penelitinya bernama Ivan Claris dan Ruth Cobos dari Universitad Autonoma de Madric, Spanyol.
Nah, sekarang bagaimana dengan pendidikan administrasi perkantoran? Oh, jadi ingat saya pun pernah membuat penelitian terkait dengan media pembelajaran pada mengetik manual yaitu gudman. Pernah dimuat di jurnal Lembar Ilmu Pendidikan. Saya pun mengembangkan media pembelajaran e arsip pembelajaran untuk mata kuliah/mata pelajaran kearsipan. Selain itu, juga media audio pada mata kuliah stenografi dan pernah dipublikasikan di Jurnal Dinamika Pendidikan. Mari kita kembangkan diri. Ciptakan media pembelajaran berbasis Administrasi Perkantoran. Agar kita semakin cinta pada prodi kita.
Semarang, 19 Maret 2018
Recent Comments