Setiap Anak Itu Cerdas
Oleh Agung Kuswantoro
Ada yang menarik dari situasi Pandemi Covid-19, dimana anak belajar di Rumah bersama orang tuanya. Seharusnya. Namun, yang terjadi justru anak bermain sendiri. Bahkan, “orang tuanya” adalah HP, Youtube, dan TV kabel. Orang tua, saat anak di Rumah, malah kebingungan menghadapi perilakunya. Bingung harus melakukan “pembelajaran” apa buat dia? Orang tua sendiri sudah sibuk dengan pekerjaan di Rumah.
Buku “Semua Anak Bintang” menuntun saya—sebagai orang tua—agar mengembangkan kecerdasan anak. Menariknya lagi, penulis buku—Munif Chatib—mendefinisikan cerdas itu sederhana sekali. Cerdas menurut versi beliau adalah mampu membawa manfaat atau benefit positif bagi orang dirinya dan orang lain.
Artinya, apa? Berarti ia melakukan sesuatu yang bermanfaat. Titik itu, saja. Melakukan, apa? Nah, jawabnya, apa? Melakukan tindakan bisa berupa lingustik, matematis-logis, spasial-visual, dan kinestetis. Masing-masing tindakan tersebut, secara otomatis berpengaruh pada kondisi anak. Sehingga, gaya mengajar guru—dalam hal ini orang tua—berpengaruh sekali dalam pembelajaran di Rumah.
Ternyata, jadi orang tua itu –menurut saya—tidaklah mudah. Dibutuhkan ilmu dalam mengembangkan kecerdasan anak. Sudahkah Anda—selaku orang tua—belajar menjadi “guru” terbaik buat anak Anda?
Semarang, 9 Juni 2020
Ditulis di Rumah, jam 03.30-03.45 WIB.
Recent Comments