• Thursday, January 27th, 2022
Semoga Mas Agung (gambar tersebut) yang berusia 8 tahun selalu sehat selalu. Semoga kelak Mas Agung menjadi orang yang sukses.
Salam buat nenek yang sedang sakit, sehingga mas Agung berangkat memulung sendiri. Salam buat kedua orang tua Mas Agung yang sudah meninggal dunia.
Selamat berjuang di “permainan” kehidupan ini. Kata orang: susah tak selamanya susah. Senang tak selamanya senang.
Hari ini atau saat ini, Mas Agung tidak sekolah/putus sekolah itu tidak apa-apa. Karena, Mas Agung sudah “bersekolah” di kehidupan dunia yang penuh dengan ribuan kompetensi.
Di saat teman yang seumuran pergi sekolah, Mas Agung sudah praktik mencari uang dengan memulung untuk beli obat buat neneknya.
Andaikan kita dekat, aku ingin mengajakmu makan di warteg dan bawakan beban yang di pundakmu itu. Rasanya, tak pantas beban yang melekat di pundakmu. Mungkin, seharusnya tas sekolah yang ada di pundakmu. Terlebih, itu jam sekolah.
Punya labolatorium yang berisi komputer dan tablet yang canggih sebagai media, rasanya terlalu “jauh”. Cukup komunikasi yang baik secara langsung itu sudah sangat baik sekali. Medianya, sederhana saja yaitu “perhatian” saja.
Guru Mas Agung adalah orang yang mau memperhatikan saja. Tak kepikiran guru harus memiliki laboratorium. Laboratoriumnya adalah alam raya ini.
Pakai masker dan jaga jarak, hilang dalam “kamus” kehidupanmu. Yang penting bisa hidup saja. Makanan sehat dan bergizi, bisa jadi “lenyap” dalam pikiranmu. Asal, makan tiga kali dalam sehari saja, sudah Alhamdulillah.
Lalu, kapan jam bermainmu? mungkin sudah tidak ada. Karena, Mas Agung sudah sibuk dalam memulung.
Mari, doakan Mas Agung dan Mas Agung-Mas Agung yang lain–senasib–dengannya. Anak yatim piatu ada di sekitar kita. Bisa jadi, yatim kasih sayang. Yatim, tak harus kehilangan orang tua.
Semoga Allah mendengar bisikan hati dari doamu, Mas Agung. Amin.
Semarang, 27 Januari 2022
Keterangan gambar: kompas edisi, 25 Januari 2022 halaman 1
Category: Uncategorized
Recent Comments