Corona: Siksa/Adzab Atau Ujian?
Oleh Agung Kuswantoro
Corona turun ke planet—yang bernama Bumi—atas kehendak Allah SWT. Allah SWT mengizinkan Corona “berjalan” dan “terbang” di muka bumi ini yang terhampar luas. Lalu, muncul pertanyaan: “Mengapa Allah SWT menghendaki turun ke bumi? Dan, menyilahkan beberapa makhluk yang lain (merasa) terganggu, seperti sakit dan ada yang meninggal dunia? Kemudian, apakah itu adzab atau ujian bagi orang yang beriman?
Mari kita diskusikan dari pertanyaan di atas, satu persatu. Pertama: “Mengapa Allah SWT menghendaki turun ke bumi? Jawabnya: “Karena, Allah SWT Maha Kuasa”. Allah SWT Maha Segala-galanya. Tidak ada yang berkuasa, selain Allah. Bumi itu kecil di mata Allah. Termasuk, kemampuan atau kepandaian manusia itu sangat kecil.
Corona itu makhluk Allah SWT yang diturunkan ke bumi. Sama seperti mahkluk lainnya: ada hewan, tumbuhan, manusia, dan makhluk yang tidak terlihat/goib (setan, jin, dan malaikat).
Kedua, “Mengapa Allah menyilahkan beberapa makhluk yang lain (merasa) terganggu, seperti sakit dan ada yang meninggal dunia atas kehadiran Corona?” Jawabnya: “Karena, Allah SWT mengetahui bahwa makhluk yang lain –termasuk manusia—adalah makhluk yang kuat”. Kekuaatan fisik dan akal manusia mampu menyelesaikan terhadap kahadiran Corona. Manusia mampu membuat membuat vaksin atau obat “penangkal” Corona.
Selain itu, manusia memiliki Tuhan yaitu Allah SWT yang sangat “mendengarkan” doa-doa hamba/makhluknya terhadap permasalahan kehadiran Corona. Artinya, melalui doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, muncul rasa optimis dalam diri manusia tersebut. Manusia tersebut tidak pasrah “bongkokan”. Namun, manusia tetap berusaha dalam menyelesaikan permasalahan Corona.
Terakhir, ketiga: “Apakah kehadiran Corona itu adzab atau ujian bagi orang yang beriman?” Jawabannya: “ujian”. Ujian berlaku bagi semua manusia yang beriman dan tidak beriman. Orang yang solat dan tidak solat bisa terkena Corona. Orang yang beragama selain Islam, bisa kena Corona.
Allah SWT yakin melalui ujian—berupa Corona—manusia akan menjadi kuat. Kuat badan dan fisiknya. Manusia akan tidak mudah sakit. Sehingga, muncul “gaya” hidup sehat, pola makan teratur, dan istirahat yang cukup, serta meningkatkan ibadah.
Jika Corona sebagai adzab/siksa, maka Allah SWT akan menyelamatkan orang-orang beriman dulu. Layaknya, umat Nabi Nuh AS yang diselamatkan terlebih dahulu dari bahaya banjir bandang dengan membuat kapal besar, walaupun di musim panas yang terik matahari. Umat Nabi Nuh AS yang beriman diselamatkan dulu oleh Allah SWT. Sedangkan, umat/masyarakat yang tidak beriman kepada Allah SWT, termasuk anak Nabi Nuh AS itu tidak selamat dari musibah banjir bandang.
Melalui tulisan ini, mari kita menjadi pribadi yang bersyukur kepada nikmat Allah SWT. Anggaplah Corona itu ujian yang diturunkan kepada Allah di muka bumi ini. Tugas kita adalah optimis, berusaha, dan berdoa agar permasalahan Corona cepat terselesaikan dengan keterlibatan dan seizin Allah SWT. Amin. [].
Semarang, 13 April 2021
Ditulis di Rumah disela-sela Bekerja Dari Rumah (BDR), jam 08.30-08.45 WIB.
Recent Comments