• Thursday, July 15th, 2021

 

Menjadi Guru Sejati
Oleh Agung Kuswantoro

Masa usai Pandemi Covid-19 yang belum pasti kapan berakhir menjadi perhatian dalam pendidikan. Khususnya, pendidikan tingkat dasar (SD). Di mana, siswanya yang notabene anak-anak masih suka bermain dan bersosialisasi dengan lingkungan.

Pembelajaran daring tidak menjamin siswa (baca:anak) itu bisa memahami materi. Bisa jadi, sangat membosankan pembelajaran daring selama hampir dua tahun. Malahan di daerah tertentu, pembelajaran daring tidak bisa berjalan dengan baik. Di mana, orang tuanya ke sekolah untuk ambil soal.

Hal yang sangat membutuhkan perhatian dari kita sebagai orang tua adalah menggantikan guru di kelas menjadi guru di rumah. Adalah orang tuanya yang menjadi guru di rumah. Orang tua adalah guru sejati buat anaknya. Kehadiran orang tua di rumah itu pasti, tanpa melalui zoom meeting.

Pengalaman belajar yang hilang di sekolah, bisa digantikan di rumah. Terlebih, saat sekarang masa PPKM darurat, dimana ASN di sektor non esensial di wilayah PPKM darurat 100% WFH menjadi kesempatan agar menjadi guru sejati untuk anaknya: anak bisa bermain dengan orang tuanya, komunikasi yang intens antara orang tua dengan anak, dan yang paling penting adalah anak bisa memahami bahwa orang yang paling dekat dalam kehidupan anak adalah orang tuanya.

Sejatinya, pengalaman belajar itulah yang harus diperoleh oleh anak dalam masa pandemi Covid-19. Anak jangan sampai menemukan guru berupa youtube, game, dan aplikasi yang kurang memberikan pendidikan. Jangan sampai pula, komunikasi antara orang tua itu, berlangsung singkat di rumah selama 10 menit saja. Sedangkan, “komunikasi” anak dengan hp/komputer/tablet itu hingga berjam-jam dengan materi “game” yang tidak bermakna sama sekali.

Jika orang tua sebagai guru sejati di rumah selama Pandemi Covid-19, maka anak akan menemukan seorang sosok pendidik yang tepat dalam kehidupannya, mulai dari subuh hingga malam. Sejatinya orang tualah yang menjadi guru mereka, bukan HP/laptop/game/youtube/aplikasi yang tidak mendidik. Semoga kita semua menjadi guru sejati buat anak. Andalah guru sejatinya. Siapa lagi, jika bukan Anda? [].

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply