Alhamdulillah Masih Diingat dan Dianggap Baik Oleh Mereka
Oleh Agung Kuswantoro
Adalah Mas Dafa dan Mba Nisa/Mba Anis—panggilan akrab saya kepada kedua (alumni) santri Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam—yang berkunjung ke rumah saya pada saat suasana Idul Fitri 1443 Hijriah ini. Saat ke rumah ada satu perbincangan yang menarik yaitu “selalu ingat saat membuka kitab Juz ‘Amma yang Pak Agung bagikan kepada saya”, ujar Mba Anis kepada saya.
Lalu, saya (Mba Anis) dapat tambahan ilmu-ilmu lain—seperti tauhid, fikih, tajwid, praktik solat, dan ilmu-ilmu yang didapat saat Madrasah—hingga saat ini sulit didapatkan ditempat tinggal sekarang (luar Semarang). Sehingga, hal tersebut sangat mengena bagi Mba Anis dan Mas Dafa. Terlebih, model pembelajaran yang berkesan: “ada menulis, membaca, dan melafalkan. Tidak hanya, ngaji saja”, kata Mas Dafa sambil tersenyum.
Itulah pertemuan saya dengan kedua santri alumni Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam di rumah saya. Saat mereka dating, saya ditemani istri saya—Lu’lu’ Khakimah—yang juga Ustadah di Madrasah berlokasi di Sekaran tersebut. Sebelum Mba Anis pulang ke kampung halaman dan Mas Dafa akan memulai mondok, saya memberikan kenang-kenangan berupa buku “perjuangan” yang saya tulis dari kumpulan khutbah di Masjid Nurul Iman Sekaran, Gunungpati, Semarang selama 3 tahun. Adapun buku tersebut berjudul “Bicara Islam di Sekitar Kita”.
Semoga sukses dunia-akhirat untuk kedua dan santri alumni (lainnya) Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam. Mohon doanya kepada Bapak Ibu, agar ada kebaikan terkait kelanjutan Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam, karena menyampaikan sebuah ilmu di masyarakat, kata orang bijak itu, tidaklah mudah. Semoga kita termasuk kategori orang yang berilmu, syukur termasuk kategori yang peduli dan menyebarkan ilmu di masyarakat. Amin. [].
Semarang, 5 Mei 2022
Ditulis di Rumah Semarang jam 21.00-21.20 Wib, usai mudik dari Rembang-Pemalang.
Recent Comments