Belajar Literasi dari Suhu Literasi
Oleh Agung Kuswantoro
Adalah Much Khoiri, suhu literasi saya dalam belajar bagaimana “konsisten” untuk bisa menulis dan menjaga “spirit” literasi.
Ada dua komunitas yang saya ikuti yaitu: SPK dan RVL. Namun, RVL sudah tidak aktif lagi, karena saya tidak disiplin. Dari ke-2 komunitas tersebut, disitulah saya bertemu dengan “suhu” literasi, Much Khoiri.
Hal-hal yang saya dapat peroleh dari Pak Khoiri –sebutan Much Khoiri.— adalah (1) disiplin menulis; (2) komitmen terhadap diri sendiri; (3) memahami kondisi orang lain; (4) tegas; (5) selalu memberikan semangat untuk menulis.
Meskipun, saya “didepak” oleh Pak Khoiri dari RVL, namun saya masih bisa bersilaturahim di SPK. Pak Khoiri mengapresiasi tulisan-tulisan saya yang berupa kajian dan kecepatan menulis saya. Bahkan, tulisan saya disaksikan oleh Pak Khoiri berisikan kebajikan yang membawa amal kebaikan.
Sebenarnya, ketika saya menulis itu, ya “asal” menulis saja. Artinya: saat menulis, tidak ada berharap mendapat respon dari pembaca. Alhamdulillah, ternyata tulisan saya mendapatkan respon dari Pak Khoir.
Pak Khoiri memahami kondisi saya, dimana waktu itu, tidak bisa hadir Kopdar RVL di Yogyakarta karena “kesibukan” menjelang ujian tertutup dan terbuka disertasi saya.
Sifat “keorangtuaan” berliterasi itulah yang jarang dimiliki oleh kebanyakan oleh Pak Khoiri. Terlebih menduduki posisi “dewan penasihat” literasi di SPK. Jadi, tidak “emosional” dalam membuat sebuah keputusan.
Pak Khoiri memberikan tips-tips kepada saya dalam mengelola sebuah komunitas kepenulisan. Dimana pengurus harus memberi teladan menulis. Pengurusnya dulu yang rajin menulis, baru, para anggota menulis sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Itulah pesan-pesan Pak Khoiri dalam Kopdar SPK di UNESA, Sabtu (9 September 2023). Dalam Kopdar tersebut, saya belum bisa hadir karena rezki waktu itu, belum cukup untuk ke Surabaya.
Selain mendapatkan motivasi dari Pak Khoiri, saya juga mendapatkan motivasi dari Prof. Mohammad Chirzin, dimana komunitas kepenulisan diharapkan agar tetap hidup. Cara menghidupkannya adalah rajin menulis dari setiap anggotanya.
Dari SPK ini, saya banyak belajar mengenai semangat menulis dari SPK Tulungagung, dimana “subkomunitas” tersebut mampu eksis. Bahkan, mampu menghasilkan buletin dan rutin mengadakan kegiatan bedah buku.
Terima kasih para suhu SPK yang mengajarkan kepada saya dalam belajar menulis itu, harus ada “paksaan” diri agar menulis. Inti dari kegiatan menulis, ya menulis itu sendiri.
Terima kasih kepada ketua, pengurus, penasihat SPK atas terlaksananya Kopdar di UNESA yang sukses. Insya Allah kegiatan tersebut memberikan manfaat dan kebaikan untuk sesama. Mari, kita tingkatkan lagi kualitas dan kuantitas menulis kita dengan memaksimalkan komunitas kepenulisan yang ada, seperti SPK ini. []
Semarang, 24 September 2023
Ditulis di Rumah jam 03.50 – 04.05 Wib.
Agung Kuswantoro, dosen pendidikan ekonomi administrasi perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan penulis buku bertema pendidikan dan sosial. Email: [email protected]; Nomor HP/WA : 08179599354.
Recent Comments