Author Archive

• Thursday, October 12th, 2023

Saat Beribadah, Apakah yang “Patut” Disembah?

Oleh Agung Kuswantoro

Dalam kitab Safinatunnajah pasal/bagian awal disebutkan bahwa makna la ilaha illa Allah yaitu yang patut disembah itu hanyalah Allah. Lalu, muncul pertanyaan: “Mengapa dalam pasal/bab awal disebutkan mengenai kalimat “tahlil” tersebut? Jawabnya: karena segala sesuatu ibadah yang tertera/tercantum dalam kitab tersebut itu hanya ditujukan kepaa Allah, titik intinya itu.

Jadi, wudhu, sholat, puasa, zakat, dan haji seseorang itu hanya dipersembahkan kepada Allah Swt. Semoga apa yang kita lakukan dalam beribadah itu tertuju kepada Allah Swt. amin. [ ]

Pemalang, 8 Oktober 2023

Ditulis di Rumah Pemalang 04.30 – 04.35 Wib.

• Thursday, October 12th, 2023

Skripsi Adalah Berliterasi

Oleh Agung Kuswantoro

Bila ingin menyelesaikan skripsi – baca tugas akhir – maka kuatkan literasi. Saya berpendapat bahwa skripsi adalah literasi. Ada dua pekerjaan minimal dalam skripsi yaitu membaca dan menulis.

Tidak ada menyelesaikan skripsi, dengan cara lisan. Skripsi harus diselesaikan dengan tulisan. Usai membaca jurnal dan buku, maka harus ditulis. Usai mendapatkan data di lapangan, maka ditulis. Usai mengolah data, maka juga ditulis. Artinya, dalam mengerjakan skripsi itu ditulis.

Adakah menyelesaikan pekerjaan skripsi dengan cara menyanyikan? Jawabnya, tidak ada! Jika ada pun, bisa jadi sedang menghayati sebuah skripsi dari tulisan yang bersangkutan.

Intinya, skripsi adalah literasi, jika ada mahasiswaa tidak suka baca, maka bisa ditebak, bahwa ia akan kesusahan dalam menuliskan skripsi. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah. Oleh karenanya, harus ditempuh dengan perjuangan. Membaca dan menulis adalah sebuah perjuangan, sehingga pernah kita mendengar bahwa usai membaca buku itu menjadi pusing. Atau, mendengar kalimat” pusing setelah menulis bab 4 (pembahasan). Menurut saya, bahwa pernyataan tersebut wajar, karena menulis – membaca itu bukan hal yang mudah.

Mari biasakan berliterasi. Mari biasakan membaca dan menulis agar itu mudah menyelesaikan karya tulis ilmiah/tugas akhir. [ ]

Semarang, 9 Oktober 2023

Ditulis di Rumah jam 19.50 – 20.00 Wib.

• Sunday, October 08th, 2023

Mahasantri Sudah Bawa Kitab dan Mengabsahi Kitab (Pasal Rukun Iman, Makna Lailaha Illa Allah, Tanda-Tanda Balig, Dan Syarat-Syarat Sahnya Istija)

Oleh Agung Kuswantoro

Pertemuan ke-3 ini membahas tentang makna kalimat la ila ha illallah, tanda-tanda baligh, dan syarat sah istinja.

Pada pertemuan ini, saya sangat senang karena para mahasantri sudah membawa kitab Safinatunnajah dan mulai mengabsahi kitab tersebut. Pada pertemuan yang sebelumnya para mahasantri dengan mengaji tanpa membawa kitab (istilahnya, jIiping/ngaji kuping). Berikut catatan mengaji kemarin.

Rukun Iman
Rukun Iman ada enam yaitu:

  1. Beriman kepada Allah
  2. Beriman kepada para malaikat
  3. Beriman kepada kitab
  4. Beriman kepada para rasul
  5. Beriman kepada Hari Akhir (Kiamat)
  6. Beriman kepada baik dan buruknya takdir dari Allah

Pengertian “Lailaha Illa Allah”
Pengertian “Lailaha Illa Allah” adalah yang patut disembah itu hanyalah Allah

Tanda-Tanda Balig
Tanda-tanda balig (dewasa) ada tiga:

  1. Genap usia lima belas tahun bagi laki-laki dan perempuan
  2. Mimpi keluar sperma (mani) bagi laki-laki dan perempuan bila sudah berusia sembilan tahun.
  3. Khaid usia 9 tahun bagi wanita.

Syarat-Syarat Sah Istija’
Syarat-syarat sahnya istinja’ (bersuci dari kencing atau berak) dengan batu, ada delapan:

  1. Hendaknya dengan tiga batu
  2. Ketiga batu sudah bisa membersihkan tempat najis
  3. Najis belum kering
  4. Najis belum pindah dari tempat yang najis
  5. Tidak dicampuri oleh najis orang lain
  6. Tidak melampaui hasyafah (bila air kencing)
  7. Tidak terkena air
  8. Harus dengan batu yang suci.

Demikian materi fikih pada Selasa, 3 September 2023. Semoga memberikan manfaat untuk kita. Amin. []

Semarang, 4 Oktober 2023
Ditulis di Rumah jam 21.30-22.00 Wib.

• Friday, October 06th, 2023

Dek Syafa yang Suka Nulis/Imla
Oleh Agung Kuswantoro

Adalah Muhammad Syafa’tul Quddus (dipanggil Syafa’) yang suka menulis huruf arab (imla). Setiap kali madrasah, selalu ia minta untuk materi imla.

Sembari saya menerangkan materi kepada Mas Mubin, saya nyambi menuliskan beberapa tulisan arab/ayat untuk Dek Syafa. Jika ada yang kurang pas dari tulisan Dek Syafa, maka saya perbaiki. Pada intinya, setiap usaha/tulisan Dek Syafa, saya harga, karena Dek Syafa sudah memiliki keinginan untuk belajar.

Jika salah, maka sudah mendapatkan pahala. “Nilai”/hikmah yang saya dapatkan dalam pembelajaran dengan Dek Syafa ketika menulis (huruf Arab) adalah ketekunan karena menulis adalah sebuah keterampilan, jadi sering “asahlah” menulis agar lebih terampil. Semakin sering menulis, maka akan semakin terampil. Cobalah!

Semarang, 4 Oktober 2023
Ditulis di Rumah, jam 21.30 – 21.35 Wib.

• Tuesday, October 03rd, 2023

Ngajak Mas Mubin Ngaji Safinatunnajah

Oleh Agung Kuswantoro

Adalah putra pertama (anak pertama) saya Muhammad Fathul Mubin yang sudah beranjak besar, sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai “ilmu” dalam beribadah. Saya mencoba mengenalkan kitab Safinatunnajah kepada Mas Mubin.

Dari kajian kitab Safinatunnajah setiap malam Rabu (Selasa malam) di Musholla Mbah Karno, Sriging, Patemon, saya mengajaknya untuk mengenalkan kitab fiqih tersebut.

Apa alasan saya mengajaknya? Karena sudah besar (masa mendekati aqil baligh) sehingga dibutuhkan literasi beragama yang cukup. Dengan cara membuka kitab. Saya pun, jadi belajar dengan membuka kitab fiqih tersebut. Bisa dikatakan sama-sama belajar. Oleh karenanya, diantara kami saling menyemangati dalam belajar. Khususnya kitab Safinatunnajah. []

Semarang, 28 September 2023

Ditulis Di Rumah jam 05.15 – 05.20 WIB

• Sunday, October 01st, 2023

Ngajak Mas Mubin Ngaji Safinatunnajah
Oleh Agung Kuswantoro

Adalah putra pertama (anak pertama) saya Muhammad Fathul Mubin yang sudah beranjak besar, sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai “ilmu” dalam beribadah. Saya mencoba mengenalkan kitab Safinatunnajah kepada Mas Mubin.

Dari kajian kitab Safinatunnajah setiap malam Rabu (Selasa malam) di Musholla Mbah Karno, Sriging, Patemon, saya mengajaknya untuk mengenalkan kitab fiqih tersebut.

Apa alasan saya mengajaknya? Karena sudah besar (masa mendekati aqil baligh) sehingga dibutuhkan literasi beragama yang cukup. Dengan cara membuka kitab. Saya pun, jadi belajar dengan membuka kitab fiqih tersebut. Bisa dikatakan sama-sama belajar. Oleh karenanya, diantara kami saling menyemangati dalam belajar. Khususnya kitab Safinatunnajah. []

Semarang, 28 September 2023
Ditulis Di Rumah jam 05.15 – 05.20 WIB

• Saturday, September 30th, 2023

Safinatunnajah (2): Mengapa Pada Pasal Pertama Berupa Rukun Islam dan Rukun Iman?
Oleh Agung Kuswantoro

Selasa (26 September 2023) adalah pertemuan ketiga kajian yang saya ampu. Pada pertemuan tersebut membahas pasal tentang rukun islam dan rukun iman.

Adapun rukun islam ada lima yaitu (1) bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah; (2) mendirikan atau mengerjakan solat lima waktu; (3) mengeluarkan zakat; (4) berpuasa di bulan Ramadhan; dan (5) menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mampu perjalanan.

Sedangkan rukun iman ada enam yaitu (1) beriman kepada Allah; (2) beriman kepada Malaikat; (3) beriman kepada kitab; (4) beriman kepada para Rosul; 5) beriman kepada hari akhir; dan (6) beriman kepada baik dan buruknya takdir Allah.

Lalu, muncul sebuah pertanyaan: mengapa pasal/pembahasan rukun Islam dan iman diletakkan pada awal kitab Safinatunnajah? Jawabnya: karena islam dan iman sebagai dasar/syarat dalam melakukan sebuah ibadah. Misal: pada pasal syarat sah wudhu yang pertama adalah islam. Lalu, pada pasal syarat wajib puasa yang pertama adalah islam. Demikian juga, syarat wajib pelaksanaan ibadah haji yang pertama adalah islam.

Pastinya, dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut, ada rasa kepercayaan terhadap wujud Allah. Rasa percaya itulah namanya iman. Tidak mungkin, seseorang akan melakukan sebuah ibadah, tanpa ada rasa iman. Lillahi ta’ala-nya, harus ada. Jika lillahi ta’ala-nya tidak ada, maka yang muncul bukan rasa “iman” tetapi kebergantungan kepada sesuatu selain Allah.

Oleh karenanya, rukun islam dan rukun iman adalah sebuah “pondasi” atau dasar seseorang dalam menjalankan sebuah ibadah. Jadi, apabila ada seseorang yang “belum islam”, namun melakukan wudhu, puasa, haji, atau ibadah lainnya, maka wudhu, puasa, haji, atau ibadah orang tersebut, tidaklah sah.

Yuk, perkuat rukun islam dan rukun iman kita agar kualitas ibadah kita semakin lebih baik di mata Allah. Wallahu ‘alam. []

Semarang, 27 September 2023
Ditulis di Rumah jam 21.00 – 21.12 Wib.s

• Thursday, September 28th, 2023

Belajar Literasi dari Suhu Literasi

Oleh Agung Kuswantoro

Adalah Much Khoiri, suhu literasi saya dalam belajar bagaimana “konsisten” untuk bisa menulis dan menjaga “spirit” literasi.

Ada dua komunitas yang saya ikuti yaitu: SPK dan RVL. Namun, RVL sudah tidak aktif lagi, karena saya tidak disiplin. Dari ke-2 komunitas tersebut, disitulah saya bertemu dengan “suhu” literasi, Much Khoiri.

Hal-hal yang saya dapat peroleh dari Pak Khoiri –sebutan Much Khoiri.— adalah (1) disiplin menulis; (2) komitmen terhadap diri sendiri; (3) memahami kondisi orang lain; (4) tegas; (5) selalu memberikan semangat untuk menulis.

Meskipun, saya “didepak” oleh Pak Khoiri dari RVL, namun saya masih bisa bersilaturahim di SPK. Pak Khoiri mengapresiasi tulisan-tulisan saya yang berupa kajian dan kecepatan menulis saya. Bahkan, tulisan saya disaksikan oleh Pak Khoiri berisikan kebajikan yang membawa amal kebaikan.

Sebenarnya, ketika saya menulis itu, ya “asal” menulis saja. Artinya: saat menulis, tidak ada berharap mendapat respon dari pembaca. Alhamdulillah, ternyata tulisan saya mendapatkan respon dari Pak Khoir.

Pak Khoiri memahami kondisi saya, dimana waktu itu, tidak bisa hadir Kopdar RVL di Yogyakarta karena “kesibukan” menjelang ujian tertutup dan terbuka disertasi saya.

Sifat “keorangtuaan” berliterasi itulah yang jarang dimiliki oleh kebanyakan oleh Pak Khoiri. Terlebih menduduki posisi “dewan penasihat” literasi di SPK. Jadi, tidak “emosional” dalam membuat sebuah keputusan.

Pak Khoiri memberikan tips-tips kepada saya dalam mengelola sebuah komunitas kepenulisan. Dimana pengurus harus memberi teladan menulis. Pengurusnya dulu yang rajin menulis, baru, para anggota menulis sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Itulah pesan-pesan Pak Khoiri dalam Kopdar SPK di UNESA, Sabtu (9 September 2023). Dalam Kopdar tersebut, saya belum bisa hadir karena rezki waktu itu, belum cukup untuk ke Surabaya.

Selain mendapatkan motivasi dari Pak Khoiri, saya juga mendapatkan motivasi dari Prof. Mohammad Chirzin, dimana komunitas kepenulisan diharapkan agar tetap hidup. Cara menghidupkannya adalah rajin menulis dari setiap anggotanya.

Dari SPK ini, saya banyak belajar mengenai semangat menulis dari SPK Tulungagung, dimana “subkomunitas” tersebut mampu eksis. Bahkan, mampu menghasilkan buletin dan rutin mengadakan kegiatan bedah buku.

Terima kasih para suhu SPK yang mengajarkan kepada saya dalam belajar menulis itu, harus ada “paksaan” diri agar menulis. Inti dari kegiatan menulis, ya menulis itu sendiri.

Terima kasih kepada ketua, pengurus, penasihat SPK atas terlaksananya Kopdar di UNESA yang sukses. Insya Allah kegiatan tersebut memberikan manfaat dan kebaikan untuk sesama. Mari, kita tingkatkan lagi kualitas dan kuantitas menulis kita dengan memaksimalkan komunitas kepenulisan yang ada, seperti SPK ini. []

Semarang, 24 September 2023

Ditulis di Rumah jam 03.50 – 04.05 Wib.

Agung Kuswantoro, dosen pendidikan ekonomi administrasi perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan penulis buku bertema pendidikan dan sosial. Email: [email protected]; Nomor HP/WA : 08179599354.

• Saturday, September 16th, 2023

Safinatunnajah (1): Pembukaan dengan Memuji Nama Allah dan Solawat Nabi Muhammad Saw

Oleh Agung Kuswantoro

Selasa malam (12 September 2023) adalah pertemuan pertama untuk kajian Kitab Safinatunnajah. Alhamdulillah ada 9 mahasantri yang hadir. Usai acara Rabu Wekasan di Musolla, kajian langsung dimulai.

Dalam pembukaan kitab tersebut berisikan: (1) Puji syukur terhadap Allah yang Menuhani segala alam dan (2) sholawat serta salam dipanjatkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, dan sahabatnya.

Berikut saya tulis makna dari pembukaan/muqoddimah dari Kitab Safinatunnajah: ”Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Hanya kepada-Nyalah kami mohon pertolongan untuk urusan dunia dan agama. Semoga Allah memberi rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. penutup para nabi, semoga pula tercurahkan atas keluarga dan para sahabat Nabi keseluruhan. Tiada daya untuk menghindart dari maksiat dan tiada upaya untuk melakukan kebajikan melainkan dengan mendapat pertolongan dari Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung”.

Dari muqoddimah/pembukaan tersebut ada poin/prinsip yang harus disampaikan saat muqoddinah/pembukaan adalah: (1) Puji syukur atas kehadiran Allah dan (2) Solawat Nabi Muhammad Saw, keluarga, dan sahabatnya. []

Semarang, 14 September 2023

Ditulis di kelurahan Pudakpayung dan GKS, jam 08.00 – 08.10 WIb. dan 12.10 – 12.14 Wib.

• Monday, September 11th, 2023

Mengaji (Lagi) Kitab Safinatunnaajah
Oleh Agung Kuswantoro

Adalah Kitab Safinatunnajah yang digunakan dalam kajian Kostren/Kos Pesantren daerah Patemon, Gunungpati, Semarang. Saya diajak oleh teman saya – sekaligus yang memiliki Kostren tersebut – untuk belajar bersama dengan para santrinya.

Alhamdulillah ada 9 santri/santriwati yang hadir. Dari ke-9 santri berpendapat, bahwa pentingnya mengkaji kitab Safinatunnajah. Sebelumnya, saya menyampaikan beberapa kitab yang sudah saya sampaikan/kaji yaitu Arbain Nawawi, ‘Aqidatul Awwam, Safinatunnnajah, Hidayatus Sibyan, Albarzanji, dan beberapa kitab lainnya.

Hasil diskusi dengan para santri/santriwati disepakati untuk mengaji kitab fiqih dasar tersebut. Harapan dan doa semoga saya dan para santri bisa langgeng / istiqomah dalam belajar bersama kitab sederhana ini. Amin. [ ]

Semarang, 8 September 2023
Ditulis di Kantor UPT Kearsipan. Jum’at, Jam 07.30 – 07.35 Wib.