• Thursday, September 08th, 2022

Pencari Ilmu

Oleh Agung Kuswantoro

 

Alhamdulillah sudah 2 pekan kita melakukan perkuliahan dengan tatap muka atau hybrid. Atas izin Allah SWT pandemi mulai membaik sehingga UNNES sejak tanggal 22 Agustus 2022 hingga sekarang ramai. Ada ribuan mahasiswa baru di kampus konservasi ini mulai melakukan perkuliahan.

 

Mahasiwa datang ke UNNES dalam rangka menuntut ilmu. Dalam agama Islam, orang yang menuntut ilmu memiliki tempat tersendiri, bahkan sebanding dengan orang yang beriman. Firman Allah: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Mujadalah:11).

.

Dari ayat tersebut, bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman. Wa artinya disini adalah sama derajatnya. Lalu, muncul pertanyaan: mengapa orang yang berilmu memiliki peran yang setingkat dengan orang yang beriman?

 

Menurut para ahli, orang yang berilmu itu butuh perjuangan. Orang yang berilmu membutuhkan dana, waktu, energi, dan sumber daya yang lainnya. Orang yang menuntut ilmu butuh kesabaran yang tinggi dan tidak mudah putus asa.

 

Dikisahkan Hajar al-Asqallani meninggalkan desanya menuju Mesir untuk menunut ilmu. Setelah sekian lama berada di Mesir, ia merasa tidak pintar dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.

 

Dalam pengalaman pulang ia melewati gunung dan melintasi padang pasir. Karena kelelahan ia beristirahat di gua. Dalam gua itu, ia merenungi nasibnya sebagai orang yang gagal. Dalam kondisi bersedih ia menyaksikan tetesan air terus-menerus dari langit gua.

 

Entah berapa lama tetesan air itu terjadi sehingga membuat lubang batu yang keras dibawahnya. Dari situ, ia belajar bahwa air yang sedemikian lembut pun berhasil melubangi batu cadas. Bagaimana dengan dirinya?

 

Akhirnya, ia mengurungkan niat pulang ke desanya dan memutuskan untuk kembali ke Mesir. Dengan semangat membuat ia berhasil lulus dengan berbagai prestasi istimewa yang diraihnya. Namanya pun diabadikan sebagai Ibu Hajar (Putra Batu), yang diambil dari pengalamannya menyaksikan batu cadas di dalam gua.

 

Dalam urutan bab dalam kitab Ihya Ulumuddin disebutkan bahwa bab ilmu dan belajar dimasukkan di bab pertama. Karena orang mencari ilmu memiliki keistimewaan. Bahkan malaikat merendahkan/membentangkan sayapnya (menaungi), karena malaikat rela dengan ilmu yang dicari orang tersebut.

 

Demikian tulisan singkat ini yang saya sampaikan ada beberapa simpulan: (1) Orang yang menuntut ilmu memiliki kedudukan yang tinggi. Bahkan setara dengan orang yang beriman; (2) Sabar adalah kunci orang menuntut ilmu sebagai Ibu Hajar; (3) Malaikat selalu menyertai orang yang berilmu.

 

Semoga bermanfaat. Amin. []

 

Semarang, 1 September 2022

Ditulis di UPT Kearsipan UNNES jam 09.00 – 09.30 Wib.

 

Materi pernah disampaikan di Masjid FIP UNNES pada hari Jumat (2 September 2022) Jam 11.00 Wib.

 

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply