Menulis Artikel (Ilmiah) Pun Butuh Keterampilan
Oleh Agung Kuswantoro
Punya artikel bukan berarti langsung bangga bisa publish di jurnal (internasional). Karena, menulis itu butuh keterampilan. Terlebih menulis di jurnal internasional. Dibutuhkan keterampilan menyunting (baca: paraphase), menyusun, dan membangun sebuah kalimat yang baik, benar, “berisi”, dan “bergizi”. Pekerjaan tersebut adalah sebuah proses.
Tulisan yang seperti ini (baca: yang sedang Anda baca), bukanlah sebuah tulisan artikel ilmiah. Tapi, tulisan populer. Saya membahasakan dengan tulisan “lepas”. Asal, ingin menulis saja.
Ada kekurangan dalam diri saya yang sangat dibutuhkan saat ini, yaitu peningkatan menulis artikel (ilmiah) dalam bahasa Inggris. Belum lagi. Kaidah referensi yang digunakan: APA (American Psycological Association), MLA (Modern Language Association), atau Harvard Style dalam jurnal tersebut.
Tahapan yang paling sederhana yang biasa saya lakukan adalah mentranslate. Setelah itu, baru melihat template dan panduan penulisan jurnal (internasional) tersebut, turnitin, dan ngecek sitasi.
Ngedit bahasa Inggris bagi saya, bukanlah hal yang mudah. Jika saya sudah merasakan kesulitan, baru menanyakan sahabat yang ahli bahasa Inggris. Setelah itu, konsultasi terkait artikel saya ini, akan dipublikasikan di jurnal mana. Susah lagi, jika kajiannya langsung menjerumus (tertuju) pada kajian tertentu, seperti pengelolaan kearsipan. Hampir dipastikan akan bermain scopus pada level Q1 dan Q2, karena kajian tersebut kebanyakan pada lever Q1 dan Q2.
Saya punya pengalaman saat submit ke jurnal bertema kearsiapan dengan scopus Q2, dimana saya tidak “sanggup” merevisi, karena deadline /waktu yang diberikan bersamaan dengan tugas-tugas kuliah yang harus dikumpulkan sewaktu studi lanjut doktoral.
Saya lebih memilih menyelesaikan tugas perkuliahan disbanding merevisi, saat itu. Seiring berjalannya waktu, saya berusaha “bangkit” lagi untuk bisa aktif menulis di jurnal internasional. Terlebih, saya masih sangat minim artikel yang ter-publish di jurnal internasional. Nama saya masih kurang “menjual“ di dunia internasional. Terlebih bidang pendidikan administrasi perkantoran yang saya geluti.
Semoga “peluru-peluru” artikel saya yang akan “ditembakkan” di jurnal internasional bisa mengenai sasaran scopus Q1, Q2, Q3, dan Q4 atau proseding internasional terindeks scopus. Memang masih banyak kekurangan dalam diri saya. Tapi, insya Allah kata guru saya, jika kita “bergerak” maka kita akan menemukan sebuah hasil. []
Semarang, 23 Januari 2024
Ditulis di ruang pendidikan ekonomi FEB UNNES, jam 08.00 – 08.15 Wib.
Recent Comments